KBR, Jakarta – Calon presiden Prabowo Subianto siang tadi mengunggah video di laman Facebook-nya. Dalam video berdurasi 23 menit itu, Prabowo menjabarkan banyak hal seputar apa pandangannya mengenai hasil Pemilu Presiden yang menetapkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Menurut Prabowo, banyak lawan politiknya yang mendiskreditkan dirinya. “Saya digambarkan sebagai orang yang haus kekuasaan, yang nafsu untuk berkuasa,” kata Prabowo dalam video tersebut. Ia menambahkan bahwa ia juga digambarkan sebagai orang yang suka menggunakan kekerasan.
“Saya membuktikan kalau saya selalu mengusahakan jalan damai,” tegasnya.
Prabowo lantas menjabarkan latar belakang dirinya sebagai bekas prajurit yang telah terjun langsung ke peperangan. “Saya mengerti perang, saya pernah melihat perang, saya pernah melihat korban-korban perang.” Ia menjelaskan kalau dalam perang, banyak anak buahnya yang gugur. Dan untuk itu ia harus menghadapi keluarga dan kerabat si anak buah ini untuk mengabarkan kalau sang prajurit sudah gugur. “Saya selalu ingin damai.”
Prabowo mengatakan, fitnah yang ditujukan kepadanya sangat keji. Salah satunya yang menyebut dia ingin menutup gereja. “Padahal keluarga saya sebagian besar Kristen, bahkan ibu saya adalah seorang Nasrani.”
Menurut Prabowo, niatnya untuk membela seluruh rakyat Indonesia, tanpa pandang suku, bangsa dan agama, tak lepas dari jati dirinya sebagai seorang prajurit. “Sumpah saya sebagai bekas prajurit TNI adalah membela seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Lagi-lagi Prabowo menyebut soal anak buahnya yang banyak gugur di medan perang dan bahwa mereka semua ada di bawah komandonya. Dan anak buah Prabowo berasal dari aneka suku, bangsa dan agama. “Bagaimana saya bisa melanggar sumpah saya dan melupakan pengorbanan anak buah saya?”
“Saya telah difitnah, seolah-olah saya anti etnis Tionghoa. Padahal saya selalu membela semua kelompok minoritas.”
Untuk itu Prabowo meminta semua pendukungnya untuk bersikap sabar dan tenang. “Jangan kita balas kedengkian dengan kedengkian,” katanya. Ia juga meminta para pendukungnya untuk memperhitungkan sebaik-baiknya apa yang harus dilakukan selanjutnya.