Bagikan:

Polisi Bogor Tak Mau Kasus Ciampea Terjadi di Pilpres

Tidak ingin kasus kecurangan pemilu di Kecamatan Ciampea pada Pemilu Legislatif lalu terulang, aparat Polres Bogor, Jawa Barat, bakal menyiagakan anggotanya selama 24 jam untuk menjaga kotak suara.

BERITA

Kamis, 03 Jul 2014 11:10 WIB

Polisi Bogor Tak Mau Kasus Ciampea Terjadi di Pilpres

Polisi Bogor, Kasus Ciampea, Pilpres

KBR, Bogor - Tidak ingin kasus kecurangan pemilu di Kecamatan Ciampea pada Pemilu Legislatif lalu terulang, aparat Polres Bogor, Jawa Barat, bakal menyiagakan anggotanya selama 24 jam untuk menjaga kotak suara.

Modus kecurangan di Ciampea adalah sudah tercoblosnya surat suara di hampir seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di kecamatan itu. Ini membuat pemilu di daerah itu diulang.

Karenanya, Kapolres Bogor AKBP Sony Mulvianto menyatakan, polisi tidak akan membiarkan kejadian serupa terulang.

"Kita akan menyiagakan minimal satu anggota di setiap mobil saat pendistribusian dari KPU Bogor ke kecamatan. Nanti kita akan melakukan penjagaan 24 jam hingga nantinya sampai ke TPS, secara bergantian kita lakukan penjagaan," katanya saat meninjau pendistribusian logistik Pileg.

Sementara, hingga kini KPU Bogor masih kekurangan ribuan surat suara Pilpres. Hingga kini KPU Bogor masih menunggu surat pengganti yang akan dikirimkan oleh KPU Pusat.
 
“Untuk logistik kita distribusikan hari ini. Untuk kekurangan logistik, kita masih menunggu kekurangan surat suara dari KPU Pusat sekitar 12 ribu surat suara lagi,” katanya saat ditemui di sela pendistribusian surat suara, Kamis (3/7)
 
Sedikitnya 3 juta surat suara dan 15 ribu kotak suara akan disebar ke 7.519 TPS di Kabupaten Bogor.

Terkait dengan pemilih berkebutuhan khusus, kata Dadang, pihaknya tidak menyertakan surat suara khusus. Namun akan ada alat bantu bagi para pemilih yang memiliki kebutuhan khusus.
 
“Ada alat bantunya nanti, kita sediakan satu template di tiap TPS,” pungkasnya.
 
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending