Bagikan:

PKB Selidiki Dugaan Kadernya yang Tak Dukung Jokowi-JK

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengancam akan mencabut dukungannya terhadap sejumlah bupati yang tak mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pilpres nanti.

BERITA

Jumat, 04 Jul 2014 17:27 WIB

Author

Muji Lestari

PKB Selidiki Dugaan Kadernya yang Tak Dukung Jokowi-JK

jokowi, presiden

KBR, Jombang – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengancam akan mencabut dukungannya terhadap sejumlah bupati yang tak mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pilpres nanti. 


Pernyataan itu dilontarkan Muhaimin Iskandar di kediamannya di Ponpes Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, Jumat (04/07).


Muhaimin mengaku sudah menerima sejumlah laporan terkait dugaan pembangkangan yang dilakukan beberapa kepala daerah yang juga sebagai pengurus partai. Namun, dia enggan menyebutkan siapa nama dari para bupati itu, karena pihaknya baru akan memanggilnya dalam waktu dekat.


“Perlu saya catat bahwa ada bupati yang tidak mendukung keputusan DPP nanti kalau pencalonan lagi tidak saya dukung, kalau itu kebetulan kader PKB,” tegas Muhaimin Iskandar. 


“Ini masih himbauan saja kalau ada satu dua yang berkaki dua, segala macam ya hati-hati kita tidak akan mendukung. Ada laporan-laporan tapi saya nggak percaya itu bisa jadi cuma fitnah, bisa jadi cuma saling curiga saja, salah faham,” tambahnya. 


Dalam kesempatan itu, Muhaimin Iskandar juga menghimbau kepada seluruh kader PKB untuk segera bergerak secara total mengingatkan warga PKB datang ke Tempat Pemungutan Suara di Pilpres 9 Juli mendatang.  Himbauan itu termasuk untuk Bupati atau jepala daerah yang berangkat dengan kendaraan PKB. Muhaimin optimistis, dukungan secara optimal yang diberikan seluruh warga dan simpatisan PKB cukup untuk memenangan Jokowi-JK.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending