KBR, Jakarta - Perhimpunan Survei Opini Publik atau Persepsi mengusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan audit lembaga yang mengeluarkan hasil hitung cepat pemilu presiden.
Wakil Ketua Persepi Muhammad Qudori mengatakan audit ini perlu untuk mengetahui lembaga survei yang tidak menjalani proses audit oleh organisasi lembaga survei. Namun, Qudori berharap audit dilakukan oleh tim independen, bukan KPU.
"Harus dicarikan kerangka hukumnya, lembaga mana yang ideal. Intinya adalah bagiamana lembaga-lembaga yang lainnya diproses audit, untuk lembaga-lembaga yang tidak ada auditnya. Seperti LSN itu kan di AROPI (Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia), tapi tidak ada tanda-tanda mengauditnya," kata Qudori di Jakarta, Rabu (16/7)
Qudori beralasan, KPU memiliki konflik kepentingan jika melakukan audit terhadap lembaga survei yang melakukan hitung cepat. Sebab, hitung cepat berguna untuk mengawasi proses penghitungan suara oleh KPU.
Hingga kini, Persepi tengah melakukan audit terhadap anggotanya yang melakukan hitung cepat. Ini menyusul perbedaan hasil hitung cepat di media.
Sebagian besar anggota Persepi menyimpulkan calon presiden Joko Widodo menang dalam lomba menuju RI-1 itu. Namun, Puskaptis menyimpulkan Prabowo Subianto sebagai pemenangnya. Akibat perbedaan itu, kedua calon presiden saling mengklaim kemenangan dan berpotensi mengakibatkan rusuh.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Persepi Usulkan KPU Bentuk Tim Independen Audit Hasil Hitung Cepat
KBR, Jakarta - Perhimpunan Survei Opini Publik atau Persepsi mengusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan audit lembaga yang mengeluarkan hasil hitung cepat pemilu presiden.

BERITA
Rabu, 16 Jul 2014 14:06 WIB


Jokowi, JK, prabowo, hatta
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai