KBR, Jakarta – Dugaan adanya lembaga survei yang “dibeli” salah satu pasangan capre-cawapres membuat Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) bersikap tegas. Organisasi ini mengancam akan mengumumkan lembaga survei yang mangkir dari panggilan audit.
Anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk mengatakan pihaknya akan memberi kesempatan hingga tiga kali pemanggilan. Bila lembaga survei tidak juga datang, pihaknya akan membiarkan masyarakat tahu lembaganya dan menilai sendiri.
"Kalau nggak datang ya kita coba panggilan kedua. Kalau nggak datang juga ya kita umumkan ke publik bahwa dia tidak punya itikad baik. Kan harus ada alasannya dia tidak datang. Kalau nggak mau juga ya kita umumkan ke publik," ujar Hamdi kepada KBR, Sabtu (12/7).
Hamdi Muluk menjelaskan audit akan dilakukan pada dua aspek. Pertama, metodologi penghitungan statistika dan verifikasi ke lapangan. Kedua, audit sumber pendanaan.
Persepi, kata dia, akan menyerahkan undangan pada Senin depan. Audit ini ditargetkan selesai sebelum 22 Juli. Audit lembaga survei ini dilakukan menyusul dugaan hasil hitung cepat yang diduga tidak independen. Persepi akan mengaudit tujuh lembaga yang menjadi anggotanya, yakni Populi Center, Indikator, Lembaga Survei Indonesia, JSI, Puskaptis, Cyrus Network, dan SMRC.
Editor: Anto Sidharta
Persepi Ancam Ungkap ke Publik Lembaga Survei yang Mangkir
Dugaan adanya lembaga survei yang

BERITA
Sabtu, 12 Jul 2014 22:07 WIB


Persepi, lembaga Survei
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai