Bagikan:

Pengungsi Ahmadyah di NTB Minta Presiden Baru Perhatikan Nasib Mereka

Warga Ahmadiyah di Majeluk, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, NTB ikut menggunakan hak pilihnya dalam pilpres, Rabu (9/7). Sekitar 66 jemaat Ahmadiyah yang telah memiliki hak pilih mendatangani TPS 12.

BERITA

Rabu, 09 Jul 2014 15:41 WIB

Pengungsi Ahmadyah di NTB Minta Presiden Baru Perhatikan Nasib Mereka

pilpres, KPU

KBR, NTB - Warga Ahmadiyah di Majeluk, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, NTB ikut menggunakan hak pilihnya dalam pilpres, Rabu (9/7). Sekitar 66 jemaat Ahmadiyah yang telah memiliki hak pilih mendatangani TPS 12. 


Munawarah, salah seorang pengungsi Ahmadiyah,  mengatakan mereka belum pernah mendapatkan sosialisasi pada pilpres ini dan hanya mendapatkan sosialisasi pada saat pemilu legislatif lalu. 


Meski demikian, warga Ahmadiyah rata-rata cukup lancar untuk mencoblos karena hanya satu lembar surat suara. Munawarah meminta diberikan yang terbaik untuk pemimpin Indonesia siapapun yang terpilih nantinya. 


Dia juga ingin tidak ada diskriminasi dengan kelompok manapun . Katanya Ahmadiyah di NTB mengaku tidak pernah dikunjungi oleh kepala daerah. Sementara organisasi yang lainnya sering sekali didatangi oleh pimpinan atau kepala daerah. 


Kemudian dia sangat ingin pindah dari tempat pengungsian karena sudah lebih dari 8 tahun mereka di pengungsian sejak Februari 2006 lalu. 


Dia mengaku sudah memiliki anak yang sudah besar-besar, ada empat orang anak tidur di satu ruangan tentu tidak cukup sehingga ini menjadi sangat sulit. Dia meminta kepada presiden terpilih agar lebih peduli terhadap Jemaat Ahmadiyah yang kini masih tinggal di asrama Transito. 


Kemudian terkait dengan keamanan, kampung tetangga mereka mengaku sudah baik, toleransi sudah dijunjung tinggi jadi tidak ada yang mengganggu karena mereka sudah saling berinteraksi selama beberapa tahun terakhir. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending