KBR, Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua meminta warga setempat untuk tidak golput pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mengatakan meskipun suara pemilih di Papua jumlahnya sedikit, suara dari Papua sangat berarti untuk bangsa Indonesia.
Dia juga meminta warga tidak pesimistis, hanya karena jumlah pemilih di Bumi Cenderawasih jumlahnya sedikit. Dirinya berharap kepada kelompok-kelompok yang menyatakan golput, bisa berubah pikiran dan mulai saat ini untuk bersama membangun Indonesia lebih baik dengan pemimpin yang baru.
“Papua itu penting untuk Indonesia. Jadi di mana pun kita berada, mari gunakan hak pilih kita. Karena hak yang kita pilih ini akan kita pertanggung jawabkan lima tahun ke depan. Sehingga kita tidak menyesali apa pun,” kata Klemen Tinal.
“Pemerintah mengajak semua masyarakat dimanapun untuk berpartisipasi aktif. Jangan golput. Boikot itu kalau dia berbeda ideologi dan apa. Ini tidak, ini dari kita untuk kita, ini pesta rakyat, pesta demokrasi,” tambahnya.
Klemen Tinal menambahkan pelaksanaan Pilpres di Papua akan berlangsung aman. Pihaknya meminta aparat TNI/Polri untuk tetap menjaga situasi keamanan di Papua.
Sebelumnya sempat beredar pesan singkat lewat telepon selular dan video berisi ancaman dari kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Panglima Divisi VII Lapago, Erimbo Enden Wanimbo yang menyerang sejumlah obyek vital dan markas dari aparat keamanan, khususnya di ibukota kabupaten yang terletak di pegunungan tengah Papua.
Untuk antisipasi ini, kepolisian setempat menyiagakan lebih dari 9000 personil atau 2/3 dari 14 ribu jumlah personil yang tersebar di tanah Papua. Sementara itu, Kodam Cenderawasih juga menyiapkan 7500-an personil cadangan untuk pengamanan tersebut.
Editor: Antonius Eko