KBR, Jakarta- Pemantau pemilu di luar negeri, Migrant Care mencatat warga yang berpartisipasi dalam pilpres di Kuala Lumpur, Malaysia meningkat dibandingkan pemilu legislatif April lalu.
Direktur Migrant Care, Anis Hidayah yang memantau langsung di Kuala Lumpur mengatakan ini karena warga lebih mengenal calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih. Selain itu juga, persyaratan untuk memilih di sana lebih mudah dan cepat.
"Di KL (Kuala Lumpur-red) bagi yang tidak terdaftar itu langsung bisa mendaftar sejak pagi dengan paspor bahkan fotocopy paspor juga bisa difasilitasi untuk menggunakan hak pilihnya. Dan suasana pencoblosan di KBRI KL jauh lebih ramai, ada antusiasme orang untuk memilih dibanding waktu pileg bulan April kemarin," kata Anis, Sabtu (5/7).
Direktur Migrant Care, Anis Hidayah menambahkan banyak pemilih pemula yang juga hadir untuk memberikan suara. Kebanyakan dari pemilih pemula tersebut adalah mahasiswa yang sekolah di sana.
KPU mencatat pemilih di Kuala Lumpur mencapai 420 ribu jiwa. Angka ini hampir seperempat dari total pemilih Indonesia yang tercatat berada di luar negeri.
Warga Indonesia di Kuala Lumpur hari ini memadati KBRI untuk melakukan pencoblosan terlebih dahulu (early voting). TPS dibuka pukul sembilan pagi dan akan ditutup paling lama pukul 10 malam waktu setempat.
Editor: Dimas Rizky