KBR, Jakarta - Lembaga pemerhati TKI Migrant Care meminta Komisi Pemilihan Umum menyelidiki pemungutan suara di pabrik Selangor, Malaysia.
Peneliti Migrant Care Syaiful Anas mengatakan, pemilu pada 24 Juni lalu diduga ilegal. Pasalnya, KPU tidak mengakui ada pemungutan suara di situ. Sementara Panitia Pemungutan Luar Negeri di Malaysia membenarkan pemungutan suara itu.
"Saya kira yang aneh ketika tanggal 24 ini. Ketika kita tanyakan ke KPU, KPU dengan tegas menjawab itu tidak akan terjadi. Bahkan ia mengatakan kalau ada pemilu, tangkap saja. Setelah satu hari saya coba cari data di PPLN, saya menemukan data seperti ini. Apakah ini tidak terhubungkan dengan KPU di Jakarta?" tanya Syaiful Annas di kantor Badan Pengawas Pemilu, Kamis (03/07).
Syaiful Anas menambahkan, pemungutan suara di pabrik Western Digital itu rawan kecurangan. Ini karena tidak ada pengawas yang memantau di sana. Sementara itu, ada sekitar 8 ribu pemilih terdaftar di tempat itu.
Editor: Antonius Eko