Bagikan:

MataMassa Lapor Kecurangan Formulir C-1 ke KPU

KBR, Jakarta - Kelompok pemantau Pemilihan Umum MataMassa melaporkan dugaan kecurangan formulir C-1 ke Komisi Pemilihan Umum. Mereka menemukan 85 formulir C-1 yang diduga bermasalah dari berbagai wilayah di Indonesia seperti di Jawa, Sulawesi, dan Papua.

BERITA

Kamis, 17 Jul 2014 16:41 WIB

Author

Eky Wahyudi

MataMassa Lapor Kecurangan Formulir C-1 ke KPU

kpu, matta masa

KBR, Jakarta - Kelompok pemantau Pemilihan Umum MataMassa melaporkan dugaan kecurangan formulir C-1 ke Komisi Pemilihan Umum. Mereka menemukan 85 formulir C-1 yang diduga bermasalah dari berbagai wilayah di Indonesia seperti di Jawa, Sulawesi, dan Papua.

Formulir C-1 tersebut diduga bermasalah setelah dibandingkan dan dianalisa dengan data asli jumlah suara yang ada di formulir suara.

Terkait pelaporan kecurangan formulir C-1, koordinator MataMassa Muhammad Irham, mengatakan KPU akan menindaklanjuti laporan tersebut.

“Tadi sudah diterima oleh KPU dan KPU akan menindaklanjuti memang nanti yang diberikan jawaban itu akan dijawab lewat facebook resmi dari KPU, kalau ada masyarakat yang ingin menanyakan TPS-TPS mana yang diduga bermasalah,” kata pria berambut gondrong itu.

MataMassa menemukan formulir C1 bermasalah tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Maluku Tengah, Maluku Utara, Yogyakarta, Bengkulu, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua dan Papua Barat.

Sejak kampanye pemilu presiden berlangsung pada awal Juni hingga hari ini, Matamassa telah menerima sebanyak 411 laporan dari masyarakat seputar pelanggaran pilpres 2014.

Sebanyak 133 laporan dugaan pelanggaran pidana, terdiri dari kampanye SARA, politik uang dan pengerahan kepala daerah untuk memilih salah satu capres-cawapres.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending