KBR, Jakarta - Kelompok yang mengatasnamakan diri Progress 98 mengaku akan kembali melaporkan calon presiden Joko Widodo ke Komisi Pemilihan Umum dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Koordinator Progress 98, Faizal Assegaf beralasan Jokowi memiliki rekening mencurigaan di luar negeri. Data dia menyebutkan ada 32 rekening keluarga Jokowi di luar negeri. Nilainya mencapai USD 8 Juta yang tersebar di Tiongkok dan Libanon.
"32 rekening Jokowi dan Istrinya di beberpa bank di luar negeri. Dengan nilai USD 8 juta," klaim Faizal di Rumah Polonia Jakarta, Selasa (22/7).
"Menariknya, transaksi ini ada beberapa rekening yang dibuka dalam satu hari yang sama. Ada apa ini?" seru Faizal yang terus menyebut Joko Widodo sebagai capres boneka.
Namun, ketika KBR mempertanyakan asal dokumen-dokumen itu, Faizal menolak mengungkapkannya. "Itu tanggungjawab kita nanti di peradilan," ujarnya sembari bersiap-siap beranjak.
Kelompok ini sebelumnya mengeluarkan transkrip yang mereka klaim sebagai rekaman pembicaraan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief. Sumbernya, menurut mereka, berasal dari sadapan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Transkrip yang mereka klaim itu berisikan permintaan Megawati agar Kejaksaan Agung tidak menyeret capres Jokowi dalam dugaan korupsi bus transJakarta. Sayangnya, KPK sendiri menyangkal kebenaran transkrip tersebut.
Editor: Pebriansyah Ariefana