Bagikan:

KPU: Jumlah WNI yang Belum Memilih di Victoria Park Sedikit

KBR, Jakarta

BERITA

Selasa, 08 Jul 2014 07:30 WIB

Author

Yudi Rachman

KPU: Jumlah WNI yang Belum Memilih di Victoria Park Sedikit

pemilu, jokowi, prabowo, hongkong

KBR, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengklaim ricuh di TPS Victoria Park, Hongkong Minggu kemarin lantaran ada sekelompok kecil WNI yang tiba-tiba protes belum menyalurkan suaranya dalam pilpres 2014.

Anggota KPU, Sigit Pamungkas mengaku mereka berbaur dengan para pemilih yang sudah mencoblos. Kata dia kelompok WNI yang datang tiba-tiba ini datang setelah panitia penyelenggara pemilu mau menutup lokasi TPS.

“Dari semua yang demo itu ada yang menggunakan hak pilihnya dibuktikan dengan tanda dijarinya bahwa mereka sudah memilih, banyak itu bukan satu dua, banyak tetapi ada juga yang belum ada tanda memilihnya. KPU berusaha mendengarkan laporan dari petugas kita dari PPLN maupun dari pengawas pemilu di sana. Dari yang disampaikan mereka dan tadi kita presentasikan juga gambarnya, bahwa jam 5 sore sudah tidak ada pemilih. Setelah proses itu hampir selesai, tiba-tiba datang serombongan orang ingin menggunakan hak pilihnya,” ucap Sigit Pamungkas di Gedung KPU, Senin malam (7/7).

Sigit yang saat itu berada di lokasi menambahkan, PPLN di Victoria Park sudah memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin menggunakan hak suaranya melalui pengeras suara. Kata dia, PPLN menutup lokasi pemungutan suara setelah antrean pemilih habis.

Sebelumnya, terjadi kericuhan dalam pemungutan suara pemilu presiden di Victoria Park, Hong Kong. Seratusan orang memprotes PPLN Hong Kong karena tidak diizinkan menggunakan hak suaranya dengan alasan selesainya waktu pencoblosan. Hari ini Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang kasus ini.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending