KBR, Jakarta – Marzuki Mohammad atau Kill the DJ dari Jogja Hip Hop Foundation adalah orang di balik video klip “Bersatu Padu Coblos No 2” yang diluncurkan awal Juni lalu. Video ini dimaksudkan untuk menyuarakan dukungan Marzuki kepada pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla. Video klip yang dibuat secara sukarela ini sekarang sudah ditonton sebanyak 300 ribu kali di YouTube.
Rupanya ia tak berhenti mendukung Jokowi lewat video klipnya. Di akun Twitternya (@killthedj), Marzuki menulis “ngetwitt itu gampang, ketemu warga secara langsung menghimpun suara tanpa uang itu yang tidak mudah, tapi asyiiik”
Ia membuktikan ucapannya. Hari Senin (30/6) malam, Marzuki mengundang warga desa ke rumahnya di Desa Pancarsari, Banyuwangi, Jawa Timur. Semalam suntuk mereka berdiskusi soal pilihan politik mereka di Pemilu Presiden, Rabu pekan depan. Sembari lesehan dan ditemani rokok dan kopi, sampai jelang Subuh, 25 anak muda di desa itu bicara soal politik.
“Ini rapat konsolidasi,” tegas Marzuki.
Menurut dia, 80 persen warga di sini sudah bulat memilih Jokowi.
“Jokowi itu representasi dari wong cilik. Kalau di desa saya, rakyat kecil sudah bosan sama pidato, sama janji-janji. Dan Jokowi itu udah kayak wakil atau representasi dari mereka,” kata Marzuki.
Bermodalkan laptop miliknya, Marzuki memperlihatkan video klip yang dibuatnya untuk Jokowi, “Bersatu Padu Coblos No 2” kepada warga. Ia sekaligus memberikan pendidikan politik dengan menunjukkan sejumlah peraga soal tata cara pemilihan untuk Pemilu Presiden 9 Juli nanti.
Di akun Twitternya, Marzuki mengatakan kalau pertemuan langsung dengan warga bisa untuk menghimpun suara, menghapus fitnah serta menangkal politik uang.
“di desaku uang tak mempan, fitnah lenyap, ayo ciptakan desamu juga seperti desaku, kita beri pelajaran pada penjahat demokrasi !!!”
“senang banyak warga yg aku temui pinter2, isnyaalloh kita kalahkan politik uang & membuat mereka bangkrut !!! ayo gerak cepat !!!”
Di masa tenang, 6-8 Juli mendatang, Marzuki akan melaksanakan buka puasa bersama dengan warga desanya, baik yang mendukung Jokowi maupun Prabowo.
“Tanpa kampanye, tanpa poster,” tegasnya.