KBR, Jakarta - Membangun kembali kejayaan Nusantara adalah alasan Joko Widodo memilih Kapal Hati Buana Setia. Sesuai dengan visi misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014, Joko Widodo dan Jusuf Kala, yaitu membangun industri maritim dan membangun jalur perdagangan melalui laut atau disebut dengan istilah Tol Laut.
Kebetulan sekaligus menjadi keberuntungan kapal. Nama Kapal Hati Buana Setia dalam sehari sudah ramai diperbincangkan. Kapal itu kebetulan sedang berlabuh di Dermaga 9 Pelabuhan Sunda Kelapa.
Sekilas, kapal ini bukanlah kapal yang istimewa seperti kapal mewah. Adalah sebuah kapal dengan panjang 20 meter, yang diperuntukkan untuk mengangkut barang dengan kapasitas 1.000 ton. Biasanya kapal ini mengirim gula, beras, semen, dan/atau kayu ke antar pulau.
Seketika kapal itu berubah menjadi kapal dengan tampilan yang berbeda. Kapal putih itu diberi rangkaian sinar laser dan lampu sorot warna-warni yang diarahkan ke langit, diberikan ornamen bendera warna-warni yang memenuhi tali tambang, dan ditancapkan tiga bendera Merah Putih.
Menurut Anggota Tim Kreatif Jokowi-JK, Romanus Sumaryo, Jokowi yang pertama kali memilih Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai lokasi penyampaian pidato pertama. Sedangkan, menurut Tim Pemenangan Jokowi-JK, Jay Subiakto, Jokowi sendirilah yang memilih kapal tersebut yang saat itu sedang berlabuh. Hal tersebut dilakukan secara spontan oleh Jokowi.
Editor: Antonius Eko