Bagikan:

Kapal Pengangkut Gula, Panggung Pidato Kemenangan Jokowi

Membangun kembali kejayaan Nusantara adalah alasan Joko Widodo memilih Kapal Hati Buana Setia. Sesuai dengan visi misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014, Joko Widodo dan Jusuf Kala, yaitu membangun industri maritim dan membangun jalur perdagangan

BERITA

Rabu, 23 Jul 2014 13:41 WIB

Author

Garnis Geani

Kapal Pengangkut Gula, Panggung Pidato Kemenangan Jokowi

jokowi, presiden

KBR, Jakarta - Membangun kembali kejayaan Nusantara adalah alasan Joko Widodo memilih Kapal Hati Buana Setia. Sesuai dengan visi misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2014, Joko Widodo dan Jusuf Kala, yaitu membangun industri maritim dan membangun jalur perdagangan melalui laut atau disebut dengan istilah Tol Laut.


Kebetulan sekaligus menjadi keberuntungan kapal. Nama Kapal Hati Buana Setia dalam sehari sudah ramai diperbincangkan. Kapal itu kebetulan sedang berlabuh di Dermaga 9 Pelabuhan Sunda Kelapa. 


Sekilas, kapal ini bukanlah kapal yang istimewa seperti kapal mewah. Adalah sebuah kapal dengan panjang 20 meter, yang diperuntukkan untuk mengangkut barang dengan kapasitas 1.000 ton. Biasanya kapal ini mengirim gula, beras, semen, dan/atau kayu ke antar pulau.


Seketika kapal itu berubah menjadi kapal dengan tampilan yang berbeda. Kapal putih itu diberi rangkaian sinar laser dan lampu sorot warna-warni yang diarahkan ke langit, diberikan ornamen bendera warna-warni yang memenuhi tali tambang, dan ditancapkan tiga bendera Merah Putih.


Menurut Anggota Tim Kreatif Jokowi-JK, Romanus Sumaryo, Jokowi yang pertama kali memilih Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai lokasi penyampaian pidato pertama. Sedangkan, menurut Tim Pemenangan Jokowi-JK, Jay Subiakto, Jokowi sendirilah yang memilih kapal tersebut yang saat itu sedang berlabuh. Hal tersebut dilakukan secara spontan oleh Jokowi. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending