KBR, Jakarta - GKI Yasmin enggan berkomentar banyak mengenai hasil hitung cepat Pilpres yang mengunggulkan capres cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Juru Bicara GKI Yasmin, Bona Sigalingging, mengatakan siapa pun presiden terpilih harus menghapus intoleransi. Kata dia, urusan GKI Yasmin bukanlah soal pertarungan kedua pasang capres-cawapres.
"Kedua kandidat punya tugas melaksanakan konstitusi. Jadi, persoalan GKI Yasmin dibuka atau tidak, persoalan Ahmadiyah didiskriminasi atau tidak, itu bukan persoalan kontestasi antara capres-cawapres," kata Bona dalam siaran khusus Presiden Pilihan Rakyat KBR, Rabu (9/7) siang.
Meski demikian Bona mengatakan Joko Widodo memang lebih detail menulis visi misi toleransinya. Sementara kubu Prabowo diragukan karena memuat agenda pemurnian agama dalam manifesto partainya.
Bona mengatakan rekam jejak capres dalam isu toleransi juga penting dipelajari. Gereja GKI Yasmin di Bogor dicabut izinnya, pada 2010 lalu. Gereja ditutup oleh pemerintah setempat atas desakan kelompok intoleran.
Editor: Pebriansyah Ariefana
GKI Yasmin Enggan Banyak Komentari Hasil Hitung Cepat
KBR, Jakarta - GKI Yasmin enggan berkomentar banyak mengenai hasil hitung cepat Pilpres yang mengunggulkan capres cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla.

BERITA
Kamis, 10 Jul 2014 07:31 WIB


GKI Yasmin
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai