KBR, Jakarta - Momentum Idul Fitri dapat meredam pro-kontra masyarakat atas hasil pengumuman presiden dan wakil presiden terpilih. Itu disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat usai jumpa pers di gedung PB NU, Jakarta Pusat, Rabu (23/7).
Menurut Komaruddin, perayaan Idul Fitri akan memperkuat kembali kerukunan yang tertanam di masyarakat. Tradisi saling memaafkan juga dianggap dapat mengurangi potensi gesekan pasca pilpres.
“Jangan lupa Idul Fitri itu peranannya luar biasa. Masyarakat kita kan pada dasarnya guyub, rukun. Saya merasa ini bagian dari desain Allah bahwa pemilu dan pilpres di bulan Ramadhan. Nanti juga pada maaf-maafan. Jadi itu tradisi kita berbangsa dan juga etika agama,” katanya.
Selain itu, Komaruddin meminta para elit politik menunjukkan sikap yang lebih konstitusional. Seperti memproses dugaan kecurangan selama pilpres lewat jalur hukum. Tujuannya untuk menghilangkan kekecewaan sebagian masyarakat yang kontra dengan hasil akhir pemilu.
Editor: Antonius Eko