KBR, Jayapura – DPR Papua memperkirakan partisipasi warga dalam pemilihan presiden rendah. Kurangnya sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat dituding menjadi penyebabnya.
Menurut Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda, pada hari H pencoblosan, banyak warga yang tak mendapatkan undangan atau C6. KPU setempat baru mendistribusikan undangan pada malam dan pagi hari sebelum pencoblosan. Malahan banyak warga yang tak mendapatkan undangan dan harus mencoblos menggunakan KTP.
“Bahkan ada satu TPS di Jayapura tidak sampai 20 orang yang datang sampai pukul satu lewat, sampai pukul 2 ada. Sementara ada 3-400, 500-an undangan yang tersisa. Bahkan ada yang sampai 1.000 undangan yang tidak bisa terdistribusi,” jelas Yunus Wonda, Jumat (11/7).
Menurut dia, antusiasme pemilih lebih tinggi saat pemilu legislatif.
“Kalau kemarin pileg karena ada keluarga ada, adik segala macam, jadi euforia itu cukup tinggi. Tetapi di pilpres ini saya lihat memang euforia dari rakyat sendiri itu sangat minim sekali,” jelas Yunus Wonda.
Minimnya partisipasi pemilih, lanjut Yunus, karena adanya isu boikot pilpres yang dihembuskan oknum tertentu. Ini membuat membuat warga takut untuk keluar rumah dan melakukan pencoblosan.
Editor: Anto Sidharta
DPR Papua: Partisipasi Pemilih Pilpres Menurun
DPR Papua memperkirakan partisipasi warga dalam pemilihan presiden rendah. Kurangnya sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat dituding menjadi penyebabnya.

BERITA
Jumat, 11 Jul 2014 15:12 WIB


DPR Papua, Pilpres
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai