KBR, Jakarta – Kubu capres Joko Widodo-Jusuf Kalla menilai desakan kubu Prabowo bagi KPU untuk menghentikan proses rekapitulasi suara bukanlah contoh pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.
Anggota tim pemenangan Jokowi-JK Patrice Rio Cappela mengatakan, ini adalah tindakan yang tidak arif.
“Menurut saya tidak arif kalau meminta penghentian rekapitulasi suara di tingkat nasional,” kata Patrice hari Minggu (20/7).
(Baca: Kubu Prabowo Desak KPU Hentikan Rekapitulasi Suara)
Ia justru mengaku heran dengan desakan ini mengingat saksi kubu Prabowo sudah hadir sejak awal.
“Di tingkat nasional adalah rekap dari semua jumlah suara di provinsi. Semua kubu sebenarnya sudah tahu perolehan suara tiap pasangan. Saya kira aneh kalau proses ini ujungnya dihentikan besok. Ini kan sudah berproses sejak awal dan saksi kubu Prabowo juga hadir sejak awal,” jelasnya.
(Baca: Bawaslu Jatim Rekomendasi Sampang Lakukan Perhitungan Ulang)
Ia menambahkan, rencana memidanakan penyelenggara Pemilu adalah bentuk intimidasi.
Sebelumnya kubu Prabowo-Hatta meminta KPU untuk menghentikan proses rekapitulasi suara nasiona. Prabowo juga mengancam akan memidanakan KPU karena diduga ada kecurangan masif yang merugikan kubu pasangan nomor 1 ini.
Editor: Citra Dyah Prastuti