KBR, Jakarta- Direktur eksekutif lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, menantang seluruh lembaga survei membuka jejak data hitung cepatnya.
Data ini antara lain TPS yang dipilih, daftar relawan pemantau, beserta nomor teleponnya. Ini menyusul perbedaan kesimpulan hitung cepat Pilpres antara lembaga-lembaga survei. Hasan mencurigai ada lembaga survei yang tidak betul-betul melakukan hitung cepat dan hanya asal-asalan mengisi tabel. Karena itu lembaga survei harus membeberkan bukti bahwa surveinya tidak fiktif semata.
"Kalau mau mendeteksi itu betul-betul dikerjakan ya sudah kita buka-bukaan. Mulai dari hulunya sampai hilirnya. Terlalu banyak tools dan instrumen yang bisa digunakan untuk mengaudit mana pollster (lembaga survei) yang benar dan salah. Jadi jangan cuma berdebat soal metodologinya," kata Hasan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/7) sore.
Sebelumnya, ada perbedaan kesimpulan dari hitung cepat pilpres 9 Juli. Lembaga Cyrus Network dan 6 lembaga lainnya menyatakan Jokowi-Jk unggul. Sementara ada 4 lembaga survei lainnya menyatakan Prabowo-Hatta unggul.
Editor: Dimas Rizky