KBR, Jakarta - Kepolisian diminta siaga penuh menghindari bentrok kedua pendukung calon presiden. Peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate, Toto Sugiarto mengatakan, bentrok berpotensi terjadi karena kedua kubu saling mengklaim kemenangan.
Untuk itu, ia berharap kepolisian mengerahkan seluruh tenaga menjaga tempat-tempat rawan konflik.
"Optimalisasi dari aparat keamanan harus dilakukan. Semua aparat harus diterjunkan ke titik-titik rawan. Tidak ada aparat diistirahatkan. Sampai ada satu pihak yang mengaku kekalahan. Kalau dua-duanya saling mengklaim itu berbahaya sekali, bisa konflik horizontal. Jadi aparat harus siaga 100%," kata Toto Sugiarto di Bawaslu, Rabu (9/7).
Sebelumnya, hasil hitung cepat Lingkaran Survey Indonesia dan RRI memperkirakan pasangan Jokowi-JK menang dengan selisih sekitar 5%-6% Suara.
Meskipun begitu, Prabowo Subianto juga mengaku kemenangan berdasarkan survey JSI. Survey itu menyebutkan pasangan Prabowo-Hatta unggul sekitar 1% suara. Selain itu, survey Puskaptis sementara menyimpulkan Prabowo menang dengan selisih 5% suara.
Editor: Antonius Eko