Bagikan:

Bawaslu Periksa Pencoblosan via Pos dan Drop Box di Malaysia dan Arab Saudi

Badan Pengawas Pemilu akan memeriksa pemilihan melalui pos dan drop box di Malaysia dan Arab Saudi pada Selasa (15/7) malam.

BERITA

Selasa, 15 Jul 2014 13:17 WIB

Bawaslu Periksa Pencoblosan via Pos dan Drop Box di Malaysia dan Arab Saudi

bawaslu, pemilu

KBR, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu akan memeriksa pemilihan melalui pos dan drop box di Malaysia dan Arab Saudi pada Selasa (15/7) malam. 


Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak mengatakan, Bawaslu sudah meminta pengawas pemilu di 29 perwakilan di luar negeri untuk berkumpul. Bawaslu mengakui proses pemilihan melalui dua jalur itu rentan kecurangan.


"Sekarang tinggal kalau ada bukti-bukti yang mengatakan bahwa itu  dilakukan manipulasi maka harus dilakukan pengecekan kembali terhadap sejauh mana proses manipulasi itu terjadi,” kata Nelson. 


“Belum ada saksi melaporkan bukti. Maka, kami memanggil pengawas pemilu di luar negeri untuk mendapat informasi sejauh mana proses pemungutan suara, terutama yang drop box,” tambahnya. 


Sebelumnya, saksi Jokowi-Jusuf Kalla di Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, Indah Ernawati mengajukan keberatan terhadap penghitungan suara. Ia mengaku keberatan dengan kejanggalan pencoblosan melalui drop box. 


Di salah satu kawasan di Selangor, seluruh surat suara tercoblos untuk calon presiden Prabowo Subianto. PDI-P juga mengaku keberatan dengan mekanisme drop box dan pos di Arab Saudi.  


Laman www.ppln.kbrkl.org menyebutkan, calon presiden Joko Widodo menang disebagian besar TPS. Namun, secara keseluruhan Jokowi hanya mendapat 8 ribuan suara dan Prabowo 43 ribu suara. 


Pemantau pemilu Malaysia dari Migrant Care, Siti Badriah, menambahkan, dari 420 ribu pemilih, lebih separuh dilayani melalui sistem pos yang rawan kecurangan.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending