KBR, Jakarta- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkirakan Lombok akan rawan politik uang pada masa tenang mulai Minggu besok.
Meski begitu, Ketua Divisi Pengawasan dan Penindakan Bawaslu NTB Bambang Karyono mengatakan, pihaknya baru akan memetakan daerah rawan money politik selama masa tenang. Bawaslu juga mengklaim sudah bekerjasama dengan aparat untuk mencegah praktek politik uang dan manipulasi data pemilih di sejumlah Kabupaten.
“Jangan sampai ada surat suara yang tidak sinkron antara berapa orang pemilih yang hadir di TPS dengan surat suara yang terpakai di TPS tersebut. Kami tidak ingin ada penggelembungan. Kami tidak ingin kemudian ada manipulasi data dan angka. Itu kami fokus mempersiapkan itu disamping kemudian melakukan pemetaan dan penguatan antisipasi terkait dengan adanya isu money politik itu,” kata Komisioner Bawaslu NTB Bambang Karyono saat dihubungi oleh KBR, Sabtu (05/07).
Komisioner Bawaslu NTB Bambang Karyono mengatakan, pihaknya akan mempertajam pengetahuan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) di Kabupaten/Kota terkait data pemilih.
Bawaslu NTB mengklaim sudah memerintahkan Panwaslu Kabupaten untuk menyosialisasikan potensi pelanggaran pemilu di sekolah sekolah dan posko pengaduan yang ada di Bawaslu NTB. Bawaslu NTB menargetkan persiapan panwaslu rampung Minggu besok.
Editor: Dimas Rizky