Bagikan:

Audit Lembaga Survei, Puskaptis dan JSI Kembali Dipanggil

Kemarin keduanya tidak penuhi panggilan Persepi.

BERITA

Rabu, 16 Jul 2014 09:21 WIB

Audit Lembaga Survei, Puskaptis dan JSI Kembali Dipanggil

Puskaptis, JSI, audit lembaga survei

KBR, Jakarta – Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) hari ini kembali memanggil Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dan Jaringan Suara Indonesia (JSI) untuk proses audit. 


Kemarin kedua lembaga survei yang menangkan Prabowo Subianto dalam Pemilu Presiden tidak memenuhi panggilan audit Persepi. 


Ketua Persepi Hamdi Muluk mengatakan lembaganya akan tetap mengumumkan hasil audit seluruh lembaga survei yang sudah melakukan hitung cepat Pilpres 2014. Pengumuman akan tetap berlangsung meski tanpa kehadiran Puskaptis dan JSI. 


“Kalau tidak ada masalah atau sesuatu yang disembuyikan, harusnya datang dulu,” kata Hamdi menyesali tidak datangnya Puskaptis dan JSI. “Misalnya nanti ada satu lembaga di mana kita temukan kejanggalan, (audit) bisa kita perpanjang. Kalau tidak datang, bagaimana mau pastikan itu audit?” 


(Baca: Puluhan Ilmuwan Desak Polisi Investigasi Hasil Hitung Cepat Pilpres


Hasil audit lembaga survei ini nanti akan diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). 


Hamdi mengingatkan, Persepi akan memberikan sanksi jika ada anggotanya yang melanggar aturan. Sanksi terberat adalah dikeluarkan dari keanggotaan Persepi. 


Sebelumnya Puskaptis menolak diaudit oleh Persepi, karena menurut Persepi seharusnya KPU lah yang melakukan audit. Audit pun semestinya dilakukan setelah pengumuman hasil resmi versi KPU, yaitu 22 Juli mendatang. Puskaptis juga menuding auditor tidak memiliki pengalaman cukup soal hitung cepat. Auditor, kata Puskaptis, mesti mengaudit selama minimal dua hari untuk mendapatkan hasil yang akurat. (Baca: Lembaga Survei yang Unggulkan Prabowo Tolak Diaudit


Editor: Citra Dyah Prastuti 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending