KBR68H-Akhir-akhir ini sering denger kan, kabar duka beberapa Sobat Teen yang mengalami kekerasan di angkutan umum. Sebenernya nggak hanya di angkutan umum sih, banyak juga tuh kekerasan dan pelecehan seksual yang menimpa sebagian Sobat kita. Sayangnya, terkadang yang kena getahnya malah si korban, sementara pelaku nggak jera-jera. Iiiihhhh menyebalkan. Ada nih Sobat Teen yang mendorong kita untuk melawan lewat aksinya. Mau tahu gimana sih kita menghadapi waspada sama kekerasan atau pelecehan seksual? Mending kita simak yuk wawancara Kak Ika sama Kak Tika Vokalis Tika and The Dissidents dalam Bincang Kita.
Kenapa sih Kak mau bergabung di gerakan ini?
Aku dukung banget acara ini bukan cuma sekedar nyanyi, tapi juga pada saat diajak partisipasi, aku langsung yang: bisa nggak gue bantuin di kepanitiaan juga. Karena gue dari dulu sangat mendukung gerakan perempuan, apalagi yang berhubungan sama (perlawanan terhadap) kekerasan, perkosaan. Tapi mungkin selama ini banyak aksi yang sulit diikuti perempuan yang konon di luar aktivis. Nah, Buat One Billion Rising, seperti yang kita lihat tadi, sangat fun. Jadi orang nggak takut buat dating. Trus gerakannya nggak cuma mengepal tangan tapi juga merangkul. Dan ini juga gerakannya nggak hanya di Indonesia, tapi di banyak negara. Jadi aku juga berharap gaungnya besar dan bermanfaat.
Tadi bawain lagu apa aja, Kak?
Kebetulan lagu yang berhubungan sama tubuh perempuan itu nggak aku bawain, karena lagunya belum selesai dibuat. Tadi itu aku bawain yang berhubungan dengan LGBT (lesbian, Gay, Bisexual and Transgender) dan hak semua manusia untuk mencintai siapa yang dia mau . Judulnya Clausmophobia. Dan Mayday yang hubungannya dengan hari buruh, ya masih masuk lah, karena menyerukan kita untuk bersatu dan melawan.
Apasih pesan Kak Tika untuk Sobat Teen?
Terutama untuk temen-temen remaja perempuan, saya pernah ada di posisi kalian gitu, saya pernah muda percaya atau tidak. Kita gampang sekali untuk merasa tidak cukup, tidak cukup baik atau tidak cukup cantik. Karena kita menggantungkan harga diri kita kepada laki-laki. Ah saya pengen bertubuh lebih kurus, berkulit putih karena kalau nggak seperti itu, nggak ada yang suka sama saya. Tenang aja, kamu semua cantik. Jangan terperangkap dengan standar industry kecantikan.
Kalau pesan untuk menghadapi kekerasan perempuan?
Untuk yang berkaitan sama kekerasan perempuan ini gue akan lebih bicara ke remaja-remaja yang cowok ya. Syukur-syukur kalau di rumah kalian diajari untuk menghormati perempuan. Tapi untuk kalian yang besar di lingkungan yang tidak seperti itu, bukan berarti kalian harus mengikuti pola yang sama. Menghormati perempuan itu nggak dengan nraktir, bukain pintu atau apa. Tapi melihat bahwa kita setara, bahwa perempuan itu tidak di bawahnya laki-laki. Dan kalian hidupnya juga akan lebih mudah kok kalau misalnya kalian menyetarakan perempuan.
Tika and The Dissidents: Perempuan Tidak di Bawah Laki-Laki

Jumat, 19 Jul 2013 14:31 WIB


Tika and The Dissidents, kekerasan, perempuan, publik
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai