Sosialisasi Internet Sehat Melalui Kontes Miss Internet 2013

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengkampanyekan melek internet di Bali dengan menggelar pencarian Miss Internet 2013. Gelaran Miss Internet ini sebagai program kampanye dan sosialisasi internet pada kaum perempuan yang pertama di Indonesia Apa saja syarat untuk bisa mendaftar sebagai Miss Internet? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Novri Lifinus dengan Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Bali, Zulfadly Syam dalam program Sarapan Pagi

Sudah berapa orang yang mendaftar?

Sudah sampai 50-an. Target kita 500 peserta, jadi pada saat awal kita maunya menyaring langsung dengan kualitas tetapi kita agak ubah sedikit konsepnya jadi kita ingin dapatkan kuantitas dulu baru kita filter secara kualitas. Sehingga kriterianya sesuai dengan yang kami harapkan.
 
Mengapa diadakan semacam ini?

Pada dasarnya APJI Bali menginginkan sebuah program yang bisa secara langsung mendapat atensi masyarakat. Karena kalau di Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet selalu berpikiran segala sesuatu itu sifatnya teknikal, kalau mengadakan seminar terlalu teknikal, workshop juga teknikal. Sekarang bagaimana kita mensosialisasikan internet sehat, aman, dan produktif ini melalui skenario acara yang agak berbeda sehingga kita mencari sebuah acara yang mampu mempunyai multiplier effect yang cukup bagus di masyarakat. Jadi kesannya luwes, sangat menarik bagi masyarakat dan gampang dicernanya.

Yang jadi penilaiannya apa?

Sesuai dengan tagline kita. Jadi kita akan melihat yang beautiful, kita akan combine dia dengan smart-nya, kemudian dia harus merupakan pecinta internet atau penyelenggara teknologi informasi.

Pasti harusnya punya pemahaman internet sehat seperti apa ya?

Betul. Mungkin di awalnya mereka tidak akan tahu secara detil apa itu internet sehat, apa itu internet aman, kemudian bagaimana menginisiasi internet itu secara produktif. Tetapi kita harapkan nanti setelah masuk di karantina kami akan memberikan bimbingan, sehingga duta internet ini nanti mempunyai pemahaman yang cukup baik terhadap internet aman, sehat, dan produktif.

Kenapa Miss Internet saja?

Jadi kami melihatnya dari data terakhir yang dirilis APJI Desember 2012 itu menunjukkan bahwa sebenarnya pengguna internet di Indonesia sebenarnya sudah mulai mengarah kepada masifnya itu dipergunakan oleh perempuan. Jadi hampir 50,7 persen sudah perempuan sekarang yang akses internet. Sedangkan di Bali masih jauh, pengguna internet perempuan 36,7 persen masih jauh tertinggal dibandingkan kalau kita hitung rata-rata keseluruhan pengguna internet di Indonesia. Jadi kami merasa bahwa pertama Miss Internet harus bisa mengangkat perempuan ini harus melek terhadap teknologi informasi dan internet. Kedua, pada prinsipnya perempuan yang lebih meng-influence internet nanti, artinya ketika dia jadi ibu rumah tangga dia akan meng-influence ke anak-anaknya bagaimana menggunakan internet sehat, aman. Ketika dia di dalam suatu komunitas perempuan ini mampu memberikan influence yang positif. Kalau laki-laki newbie atau yang baru kenal internet itu cenderungnya lebih ke 3G (Got Gamble Game), artinya kalau newbie maunya kenalnya lihat perempuan yang minimalis, kena judi di internet atau main game. Agak berbeda cara penggunaan dari perempuan, perempuan akan lebih memberikan pengaruh positif dalam penggunaan internet ke depan.

Lalu Miss Internet Indonesia ini diberi misi apa?

Sebagai dua internet terutama di wilayah Bali kita berharap dia bisa memberikan satu wacana ke masyarakat tentang pengguna internet itu tidak harus yang sifatnya negatif. Saya pernah jalan-jalan ke Yogyakarta, terus ketemu tukang becak begitu saya buka intenet, bayangan dia internet ini bisa buka yang porno-porno ya, tukang becaknya mengerti internet bahwa negatif. Kita harapkan Miss Internet nanti bisa memberikan satu influence bahwa internet itu bisa sehat, kemudian transaksi online di internet pun aman caranya seperti apa nanti duta internet akan melakukan sosialisasi, dan bagaimana internet bisa lebih produktif.