Gempa di Bener Meriah, Aceh merusak sedikitnya 17 gedung SD, 4 gedung SMP serta 1 gedung SMA dan SMK. Data ini masuk dalam laporan yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB). Selain kerusakan, gempa berkekutan 6,2 Skala Richter (SR) kemarin sore itu juga menyebabkan puluhan orang meninggal dan ratusan lebih orang terluka di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Proses evakuasi sampai kini masih berlangsung.
Gempa ini juga membuat guru-guru asal Bener Meriah yang tengah berada di Jakarta harus buru-buru pulang. Mereka adalah 6 guru peserta Kongres Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI. Ketua PGRI Aceh Pak Ramli Rasyid bilang ada rumah guru di Bener Meriah hancur akibat gempa. Hanya saja dia belum memastikan jumlah rumah guru yang hancur akibat gempa. Sampai saat ini baru diketahui 1 rumah seorang guru di Bener Meriah yang rusak. "Kita sudah sampaikan ke PB kita sudah batasi, hari ini sudah diberangkatkan pulang. Keenam ini pulang, karena kita menghormati presiden kita. Jadi mereka pulang untuk menemui keluarganya. Rumah teman-teman yang kena akan menjadi tempat mengungsi. Tapi yang jelas PGRI, bisa memulangkan mereka pasca pembukaan," kata Ramli di Istora Senayan Jakarta, Rabu (3/7).
Ketua PGRI Aceh Ramli Rasyid menambahkan, rumah guru yang hancur akibat gempa Aceh atas nama Sukardi, seorang kepala sekolah. (KBR68H)
Editor: Vivi Zabkie