Sobat Teen, bagaimana puasa hari pertamamu? Lancar enggak? Awal puasa biasanya memang masih terasa berat. Tapi ketika detik-detik menjelang berbuka puasa, hati tentu terasa gembira. Apalagi ketika melihat menu spesial saat berbuka puasa, yum yum! Rasa-rasanya semua makanan ingin kita lahap. Eits, tapi sabar dong, tahu enggak kalau makan terlalu banyak saat berbuka enggak bagus lho bagi pencernaan tubuh. Selain itu kita juga perlu memperhatikan asupan gizi makanan yang akan masuk ke perut. Yuk kita simak apa kata Sobat Teen soal pengaturan makan saat puasa dan tanggapan ahli gizi. Simak Cerita Kita yang disusun oleh Kak Evilin Falanta.
Suara adzan berkumandang, tanda bagi umat muslim yang sedang menjalankan puasanya untuk berbuka. Nah, berat enggak sih buat Sobat Teen menjalankan puasa?
"Capek nungguin buka puasa, nungguin maghribnya. Ya, cukup berat sih nungguinnya,” kata Alfi, pelajar di SMP Nur Hikmah Jakarta. Alfi merasa puasa hari pertama terasa berat karena belum terbiasa enggak makan dan minum sepanjang siang. ”Ya, salah satunya sih itu, cuma karena udah kebiasaan kan ya entar lama-lama juga enak," tambah Alfi.
Jadi bagi Alfi, meskipun terasa berat tapi tetap semangat menjalankan puasanya, karena selama puasa banyak makanan spesial yang dihidangkan mamanya. "Macam-macam sih, yang pasti masakan buatan mama kayak mpek-mpek, terus ada daging, sayur.(Itu semua kamu makan saat berbuka puasa?) iya," cerita Alfi.
Wah, wah, wah banyak juga ya Alfi makannya. Hihihi..Eh, tapi bukan dia aja lho yang makannya banyak saat berbuka. Hafifah, remaja berumur 14 tahun, paling suka jajan apalagi usai berbuka puasa. "Di rumah banyak tukang jajanan, jadi pengen makan semua, kayak sop buah, sama spagetti juga bisa," kata Hafifah.
Beda lagi neh dengan Meliana Nur Aini. Menurut Meliana, berbuka puasa tak harus makan banyak. "Dilarang juga sama mama kalau makan terlalu banyak soalnya enggak bagus juga kalau makan terlalu banyak, dan kalau udah niat sih biasa aja ya," ujar Meliana.
Hmmm bener juga lho apa yang dikatakan Meliana. Kata Ahli Gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Dokter Titi Sekarindah, makan terlalu banyak saat berbuka puasa bisa menyebabkan sakit perut karena lambung yang kosong mendadak diisi berbagai macam makanan."Jadi, lambung yang langsung diisi makanan jadi membesar. Nanti, biasanya perut jadi enggak enak, seperti terasa begah. Apakah nanti ada sebagian yang keluar, sebagian isi lambung keluar sehingga merusak tenggorokan. Jadi iritasi di tenggorokannya, dan itu bahaya sekali. Makanya, saya anjurkan orang itu jangan makan sekaligus banyak, jadi makannya dicicil saja," jelas dr Titi.
Meskipun enggak boleh makan banyak, Sobat Teen harus tetap memperhatikan asupan gizi makanannya lho. Menurut Dokter Titi, remaja butuh gizi yang cukup karena masih dalam masa pertumbuhan, apalagi saat bulan puasa seperti ini."Kita mulai dengan pembuka itu sesuatu yang manis, bisa dalam bentuk korma tiga biji, kemudian jus buah. Karena, selama 14 jam puasa kadar gulanya turun. Jadi, begitu dipasok dengan minuman yang manis akan naik lagi. Kemudian setelah sholat maghrib saya anjurkan tetap makan seimbang yang terdiri dari nasi kemudian lauk-pauknya, protein hewani, tahu tempe, ditambah sayur dan buah. Habis, sholat terawih itu bisa selingan, roti aja setangkep, kemudian mau tidur minum susu non-fat," saran dr Titi.
Nah, sudah tahu kan sekarang Sobat Teen dampak makan kebanyakan saat berbuka? Mulai sekarang kalau berbuka latih kesabaran dengan makan perlahan dan sedikit-sedikit yah. Lalu jangan lupa juga belajar mengatur asupan gizi kita. Jadi, enggak asal makan deh!
