Bagikan:

Menteri Janjikan Beasiswa Untuk Ayu

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, menjamin kebebasan biaya pendidikan hingga ke perguruan tinggi untuk Sarah Melanda Ayu melalui program Bidik Misi.

Kamis, 18 Jul 2013 12:39 WIB

Menteri Janjikan Beasiswa Untuk Ayu

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, menjamin kebebasan biaya pendidikan hingga ke perguruan tinggi untuk Sarah Melanda Ayu melalui program Bidik Misi.

Ini adalah program untuk membantu anak-anak yang tidak mampu bersekolah di perguruan tinggi negri. Sampai saat ini kurang lebih sudah 50.000 pemuda yang tergabung dalam program ini.

Ayu adalah anak dari Sugiyanto, seorang penjahit ingin menjual ginjalnya di Bundaran HI untuk menebus ijazah anaknya. Nuh menyampaikan bahwa kasus ini dapat diselesaikan dengan cara yang relatif mudah. Ayu kini dijamin akan mendapatkan kembali ijazahnya dan dibebaskan biaya pendidikannya hingga jenjang perguruan tinggi. Meskipun tidak ingin menjelaskan bagaimana cara yang dilakukan kementrian untukmengambil ijazah, Nuh menjamin akan menindaklanjuti kasus ini.

"Cara apapun yang saya lakukan tidak penting untuk diketahui, yang penting tujuan kita untu mengambil ijazah dan yang terpenting jaminan pendidikan Ayu ke depan hingga jenjang perguruan tinggi dapat terjamin," ujarnya saat menerima Sugiarto dan Ayu di ruang kerjanya.

Sugiyanto bersama anaknya Sarah Melanda Ayu berorasi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia dengan membawa poster berisi kesediaan menjual organ ginjal. Pria 45 tahun ini menyatakan nekat ingin menjual organnya untuk menebus biaya ijazah anaknya oleh pondok pesantren Al-Ashiriyyah Nurul Iman, Waru Jaya, Parung, Bogor.

Sarah menimba ilmu di pondok pesantren tersebut sejak 2005 hingga 2012. Sugiyanto mengklaim ia tidak bisa mengambil ijazah SMP dan SMA anaknya bila tidak membayar uang jutaan rupiah.

Namun pihak pesantren kepada sejumlah media membahntah. Pesantren menyatakan ijazah ditahan karena Ayu belum memenuhi syarat pengabdian setelah lulus kuliah. Syarat itu diberikan karena sekolah di pesantren ini tak dipungut biaya. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending