KBR68H, Jakarta - Umat Islam di dunia saat ini tengah melakukan rukun Islam yang keempat, yakni puasa. Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat Islam, yaitu menahan diri dari makan, minum sekaligus hawa nafsu yang dimiliki setiap manusia. Ini merupakan bagian dari praktik beragama yang mempengaruhi pola makan atau diet.
Namun, ternyata tak hanya umat muslim saja yang memiliki anjuran pola makan dari agama. Praktik puasa juga sudah dikenal oleh banyak agama, sebut saja, Kristen, Yahudi, Hindu, dan Budha. Bagi agama Budha misalnya, ibadah puasa disebut upasota yang dijalankan mulai pukul 12.00 hingga 18.00. Lama puasa terserah pada pribadi masing-masing terkait dengan tingkat keutamaan yang ingin dicapai oleh setiap individu karena upasota ini bersifat sukarela.
Berbeda dengan umat Budha, umat Yahudi juga diperintahkan untuk berpuasa empat hari dalam setahun untuk mengingatkan peristiwa-peristiwa pahit yang dialami oleh agama Yahudi. Selain puasa, agama juga mengajurkan jenis makanan tertentu, Budha menganjurkan pengikutnya tidak memakan daging atau menjadi vegetarian.
Menurut Wakil Ketua Umum Majelis Budhayana Indonesia, Amin Untario menjadi vegetarian merupakan proses pengendalian diri dari hawa nafsu. “Dengan begitu kita dapat mengubah pola pikir kita. Kita bukan hidup untuk makan, tapi makan untuk hidup,” kata dia.
Menjadi vegetarian berarti siap dengan menu makanan yang terbatas dan cenderung membosankan. Namun kata dia, dengan begitu kehidupan akan terasa lebih sederhana. “ Saya tidak lagi harus repot memikirkan akan makan apa? Makan dimana? “ kata pria yang telah 4 tahun menjadi vegetarian itu.
Amin menambahkan, ritual puasa dalam Budhisme tidaklah diwajibkan seperti halnya di dalam ajaran islam. Alasannya kata dia, bila seseorang mau melakukannya tanpa paksaan maka efek positifnya akan lebih besar. Selain itu, kata dia puasa tidak harus dilakukan dengan melewati batas. “Pangeran Sidharta pernah puasa hingga hampir tak bisa jalan. Setelah merenung, beliau sadar bahwa sesuatu yang dipaksakan tidaklah baik,” kata dia.
Sementara itu, dalam perspektif islam, puasa khususnya puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh tiap orang yang mampu. Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr.Hamka, Faozan Amar mengatakan, sesuai dengan Al-Quran, tujuan puasa adalah agar umat bertaqwa. “Selain itu fungsi puasa setidaknya ada dua yaitu fungsi ‘saving’ dan fungsi ‘caring’,” kata Faozan.
Faozan menambahkan, puasa berasal daribahasa sanskerta yang berarti “menahan diri”. Dalam bahasa arab padanan katanya adalah ‘saum’. Puasa berfungsi untuk melatih orang agar menahan diri dari nafsu baik jasmani maupun rohani. Kata dia, urusan yang berhubungan dengan makanan atau perut kerap mendorong orang menghalalkan segala cara. “mengontrol kebutuhan perut sangat berguna untuk mengontrol nafsu dalam aspek kehidupan lainnya. Faozan mengatakan, tujuan puasa sebulan adalah agar manusia dapat menjalani 11 bulan lainnya secara lebih baik.
Editor: Doddy Rosadi
Mengontrol Kebutuhan Perut Bisa Mengontrol Nafsu Lain dalam Kehidupan
KBR68H, Jakarta - Umat Islam di dunia saat ini tengah melakukan rukun Islam yang keempat, yakni puasa.

BERITA
Kamis, 11 Jul 2013 05:54 WIB


manfat puasa, taqwa, umat budha, mengontrol perut
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai