Mengenal Budaya Sawahlunto

Sobat Teen sudah gak bisa diragukan lagi kalo budaya di Indonesia itu buanyakkk banget kan. Bayangin saja nih, dari Sabang sampai Merauke ada 33 provinsi dan setiap provinsinya itu kebudayaannya gak cuma satu. Bangga deh sama Indonesia, iya gak Sobat Teen?. Beberapa waktu lalu, di Taman Ismail Marzuki (TIM), di Jakarta, di gelar pameran Sawahlunto. Pameran ini adalah pameran yang memperlihatkan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, yang menyandang predikat sebagai Kota Wisata Tambang Berbudaya. Apa saja yah yang ada di pameran tersebut? Serta tujuan dari pameran tersebut apa ya? Kak Erric Permana dari KBR68H mewawancarai langsung nih Pak Medi Iswandi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sawahlunto, simak yuk dalam Bincang Kita. [audio:http://teenvoice.co.id/wp-content/uploads/2012/11/121108-68h-erc-wawancara-sawahlunto.mp3|titles=121108-68h-erc-wawancara sawahlunto]Pameran ini tentang apa sih pak?Pertama kita ingin memperkenalkan ke tingkat nasional wisata Sawahlunto, kemudian yang kedua kita ingin mengangkat kembali tenun songket Silungkang yang sudah berumur ratusan tahun, karena dulu songket tresebut pernah mendunia di tahun 19-san. Kita ingin kembali mengangkat.Apakah ini merupakan salah satu budaya Minang pak?Iya betul, seperti tradisi makanan adat Bajamba, kita memperlihatkan kebudayaan Minang dan kebetulan kita punya event setiap 1 Desember, kita makan Bajamba tapi makannya 20 ribu orang, tapi di sini kita skala kecil, sekitar 200 orang. Tapi untuk event itu setiap 1 Desember diulang tahun kota makannya 20 ribu orang di Sawahlunto dengan menggunakan pakaian adat masing-masing suku baik dia Jawa, Sunda, batak, China, atau Minangnya sendiri.Di pameran ini ada apa aja sih pak?Di pameran ini kita sendiri kita ingin memperlihatkan demo pembuatan songket Silungkang seperti apa. Kemudian ada pameran foto, pameran foto ini memperihatkan dan menggambarkan bahwa kota kami ini seperti ini. Kemudian di pameran foto juga diperlihatkan budaya-budaya di Sawahlunto, karena banyak sekali suku-suku yang di sana, kilas balik dari kota kami, dari sebuah kota tambang menjadi sebuah kota wisata. Kota tambang yang menurut orang-orang di tahun 2000 kota kami menjadi sebuah Kecamatan, karena penduduknya semakin menurun, dari 60 ribu turun menjadi 50 ribu, sekarang dengan pariwisita sebagai icon kami sejak tahun 2002, pengunjungnya bahkan sekarang lebih dari 12 kali lipat dari jumlah penduduk. Dan kami akan memperlihatkan kilas balik dari kota tambang menjadi kota wisata menjadi kota industri kreatif.Menariknya apa sih dari budaya Sawahlunto ini pak?Kalo budayanya sendiri, banyak sekali perpaduan antara budaya Jawa dengan budaya Minang, bahasanya sendiri perpaduan antara Jawa dan Bali makanya kita buat kamusnya sendiri. Kalo orang datang ke Sawahlunto gak ngerti itu ada kamusnya.Bagaimana agar anak muda dapat melestarikan budaya minang ini?Kita selalu melibatkan mereka ke dalam event-event besar yang kita lakukan, kita menghidupkan sanggar-sanggar, kita mengirimkan mereka, kita mengirim mereka kalo ada pertunjukan yang bagus dan mereka tahu bahwa dari hal tersebut tidak hanya mencintai budaya tapi dia mendapatkan kehidupan dari itu. Misalnya, pagi hari dia bisa jadi tukang sate, tapi siang jadi dia bisa jadi penyanyi, atau kayak tenun itu banyak yang tamatan Universitas, dia mendesain, tidak cukup mendesain saja dia juga berbakat menenun, itu harganya bisa 4 juta sampi 5 juta untuk 4 hari bekerja. Dan banyak sekarang anak-anak muda baru selesai kuliah menjadi sebuah aternatif ekonomi baru.Saran buat kita untuk menjaga budaya Indonesia itu apa pak?Kalo kamu ingin tahu diri Anda cintai budaya kamu.