Bagikan:

Memupuk Cinta Budaya Sendiri Melalui Internet

Internet bisa jadi menghubungkan kita pada dunia. Namun, internet juga yang membuat kita terputus dari budaya kita sendiri.

Kamis, 18 Jul 2013 13:32 WIB

Author

Nurika Manan

Memupuk Cinta Budaya Sendiri Melalui Internet

Pendidikan, Internet, Hari Kebangkitan Nasional

Masih ada yang ingat tidak ada kejadian bersejarah apa setiap tanggal 20 Mei? Yup, itu adalah Hari Kebangkitan Nasional. Pada 105 tahun yang lalu, pemuda Indonesia bergerak menyusun strategi untuk memerdekakan bangsa. Sekarang, ternyata kita belum benar-benar merdeka Sobat Teen. Buktinya, gempuran budaya bangsa asing dengan mudah masuk, salah satunya melalui internet. Demi mengikuti perkembangan jaman, kita juga tidak boleh alergi dengan informasi dari luar bangsa sendiri. Caranya sederhana, ambil yang baik, tinggalkan yang buruk. Trus, gimana ya membangkitkan kecintaan sama bangsa ini di tengah gempuran dunia maya yang maha dahsyat ini? Kita simak aja yuk di Cerita Kita yang disusun sama Kak Ika Manan.

Merdeka...!!!

Pernah berpikir enggak sih gimana jadinya kehidupan kita sekarang kalau sampai hari ini kita belum merdeka? Yakin deh, bakalan enggak ada tuh yang namanya hidup senang-senang dengan berselancar di dunia maya alias internet.

Makanya kita harus berterima kasih sama para pendiri negeri ini. Gara-gara merekalah kita bisa menikmati indahnya hidup bebas dan....mengenal dunia internet.

Internetan memang asyik tapi awas loh, internetan juga bikin kita lupa siapa diri kita sebenarnya!

“Di era teknologi ini, semangat kebangkitan nasional ini harus tetap terjaga. Jangan kemudian mengambil nilai-nilai negatif dari media. Media itu kan seperti mata pisau, satu negatif dan satu positif. Sekarang budaya massa itu sangat luar biasa ya, sangat cepat. Oleh sebab itu, suka tidak suka kita harus memberikan ruang untuk budaya kita. Oleh sebab itu pemerintah pusat dan daerah menyediakan ruang publik untuk berkembangnya budaya lokal,” kata pak Suprawoto di Jakarta.

Pak Suprawoto dari Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika takut banget, gara-gara internet, anak muda Indonesia bakalan lupa sama budaya negerinya sendiri. Gimana enggak takut, kalau segala informasi soal kebudayaan negara lain bisa dengan cepat diserap remaja kita. Dan itu gara-gara internet.

“Adalah rambu-rambu atau alat untuk menyaring segala yang datang ke Indonesia, apakah itu melalui tulisan grafis atau hal-hal yang sifatnya elektronik. Dengan memiliki filter atau saringan yang dasarnya pancasila, konstitusi, NKRI dan budaya-budaya kita maka remaja akan melihat, ini pantas dan ini tidak pantas. Untuk memilih yang baik dan tidak baik itu harus berpijak pada nilai-nilai terdahulu, rasa kebangsaan, persatuan, kemandirian dan gotong royong,” ujar pak Arief Rahman bijak.

Wuihh menyimak petuahnya pakar pendidikan, pak Arief Rahman ademmm banget ya. Setuju sama Pak Arief. Kita memang harus punya saringan sendiri biar budaya Indonesia enggak kalah sama serbuan budaya luar lewat internet.

”Selain menumbuhkan rasa nasionalisme kepada negara, kita juga dapat membantu negara memajukan bangsa ini sehingga tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain,” kata Jonathan.

“Biar kita tidak perlu memakai budaya lain, seperti K-Pop gitu, tapi kita bisa pakai kebudayaan kita sendiri untuk dibanggakan,” ujar Sam.
Yup setuju deh sama Jonathan  dan Sam, Sobat Teen dari SMA Kristen Kanaan Jakarta.

Indonesia itu punya banyak kebudayaan yang jauhhhhh lebih keren dari budaya luar. Maka, kewajiban kitalah buat mempromosikan budaya Indonesia tersebut. Mungkin kita bisa mengikuti saran Andika, Sobat Teen dari SMA Kristen Kanaan Jakarta ini buat mempromosikan kebudayaan Indonesia.

“Sebenarnya sangat mudah, kita bisa share budaya Indonesia ke website-website, atau di blog kita sendiri kita posting, apa itu Indonesia, kebudayaan dan kekayaan Indonesia. Dan kalau bisa jangan Bahasa Indonesia saja, pakai Bahasa Inggris juga agar dapat dibaca secara internasional,” Andika memberikan tipsnya.

Pemuda, sudah sejak zaman dulu menjadi motor kebangkitan di negeri ini. Tidak ada alasan, buat pemuda sekarang untuk tidak melakukan hal yang sama. Yuk, sama-sama kita kerahkan energi, semangat dan pikiran buat kemajuan negeri ini.


Cerita Kita kali ini disusun sama Kak Ika Manan, Saya Jessy Touselak.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending