Bagikan:

Mari Saling Memaafkan

Selasa, 23 Jul 2013 15:12 WIB

Author

kru teenvoice

KBR68H - Jahat! curang! tukang tipu! Eh eh eh kok lebaran ngomel-ngomel ! Jangan gitu dong Sobat Teen. Idul Fitri kan kembali dalam keadaan suci, bukan ngumpulin dendam. Lagian kalau orang suka marah-marah justru enggak bakalan punya banyak teman. Betulkan? Tahu gak Sobat Teen memberi maaf itu juga jauh lebih baik daripada menerima maaf. Aaah masa sih? Iya serius deh Sobat Teen ! Ada baiknya nih Kita belajar memberi maaf! Gimana caranya? Yuk simak obrolan Astri Sutanto dari SMA 6 Jakarta dengan Ustad Jeffry Al-Buchory alias Udje. Apa makna Hari Raya Idul Fitri?Makna Idul Fitri itu, Ied artinya kembali, Fitri itu fitrah jadi kita kembali ke fitra. Artinya setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, dalam keadaan suci. Jadi selesai ramadhan, selesai puasa, beres 30 hari, kita dikembalikan kepada kesucian. Orang yang betul-betul memikirkan dirinya puasa, di saat hari raya, di saat tanggal 1 syawal dia menjadi orang yang paling sedih. Ini karena dia merasa waduh Ramadhan sudah pergi. Tapi buat orang yang ibadahnya masih setengah-setengah justru begitu selesai ramadhan senang, beres sudah enggak puasa lagi nih. Apakah hari Raya Idul Fitri sama seperti moment maaf memaafkan?Kalau bicara maaf memaafkan itu diwajibkan setiap hari. Jadilah engkau orang yang paling pemaaf. Di Indonesia Idul Fitri menjadi puncak saling memaafkan. Padahal yang namanya memaaafkan harus setiap hari. Jadi jangan ngumpulin dendam sama orang, nanti pas lebaran gue maafin, kagak bener itu, keliru, dia salah. Tangan di atas jauh lebih baik dibandingkan tangan di bawah. Kalau bicara soal itu ada dua pengertian. Pertama bicara sedekah, memberi jauh lebih baik ketimbang menerima. Kedua meminta maaf itu baik, tapi memberikan maaf itu jauh lebih baik lagi.Bagaimana bila ada teman yang masih mengulang kesalahan padahal sudah minta maaf pada saat lebaran?Tidak sedikit orang yang baru selesai bermaaf-maafan sudah dengki lagi, sudah dosa lagi, sudah bermaksiat lagi. Itulah makanya iman ada klasifikasinya, ada yang imannya TK. Makanya ada istilah dewasa di dalam beragama. Lihat orang dewasa, proposional segala sesuatunya, di letakan pada tempatnya, karena dia punya adab. Adab itu apa sih? Meletakan sesuatu pada tempatnya. Misalnya nyuci piring pakai celana dalam yang baru boleh gak? Boleh. Tapi kok tidak beradab, enggak pantes. Padahal celana dalam baru, bersih ! Tapi memang bukan tempatnya. Ini contoh yang simple. Di dalam agama itu ada yang namanya Tauhid, Syariat, Akhlak dan Adab. Tauhid itu bicara tentang ketuhanan, Syariat bicara soal praktek dan hukum agama. Misalnya sholat, puasa dll. Akhlak adalah hasil dari ibadah, memuncul[caption id="attachment_809" align="alignright" width="285" caption="Ustad Udje dan Astri usai perbincangan"][/caption] kan akhlak yang baik. Karena orang sudah sering sholat kemudian hatinya akan lebih baik dengan orang lain. Nah adab menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Kalau orang sudah menjalankan empat ini, maka Insya Allah dia akan dewasa dalam agama. Semua pakai proses, manusia soalnya. Manusia tempatnya salah dan lupa.Ustad Uje, Bagaimana mengubah prilaku yang mudah emosi?Seringkali ketika lagi puasa, lalu mau marah tiba-tiba kita ngomong, eeh lagi puasa lho. Nah meskipun Ramadhan sudah pergi Kita harus bersikap seperti orang yang lagi puasa. Kalau cara mengendalikan marah, yang pertama ingat dulu, Rasul pernah bilang, jangan kau marah maka Kamu akan mendapatkan surga. Ini adalah sebuah motivasi, manusia itu tidak akan mau melakukan sesuatu tanpa upah. Makanya ada yang namanya pahala. Pahala itu adalah upah dari Allah. Artinya yaa manusia itu baru mau jalan kalau ada upahnya. Nah kita dikasih upah tuh sama Allah. Marah juga menghapus amal, ingat lagi tuh Kita. Seperti api memakan kayu bakar, habis, enggak bersisa apa-apa. Nah seperti itu, orang marah itu gak bakal banyak teman.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending