Ini Dia Faktor Pendorong Cyberbullying Remaja

Bullying atau intimidasi fisik dan non fisik yang dialami bisa dialami anak-anak seusia kita bisa terjadi dengan berbagai sarana. Salah satunya melalui perangkat teknologi yang saat ini sudah jadi barang enggak asing buat Sobat Teen.

Perkembangan teknologi seperti telepon genggam, media sosial dan situs di internet membuat pelaku bullying juga bisa masuk ke ruang pribadi kita lewat sarana ini. Bentuk pelecehan yang melibatkan alat-alat komunikasi personal seperti komputer, tablet, telepon genggam pintar disebut cyberbullying.

Menurut penelitian, kejahatan ini biasanya dilakukan oleh remaja berusia 13-18 tahun. Jadi pelakunya ya sama-sama remaja deh. 34% dari para remaja biasanya mengunggah foto/video yang memalukan melalui media sosial seperti Facebook. 27% lainnya mengakui pernah mengirim pesan berisi pencemaran nama baik, gosip, pornografi, dll melalui internet atau pesan singkat (SMS). Bahkan beberapa remaja membuat website yang berisi penghinaan pada teman-temannya. Seperti, penghargaan untuk orang yang tergendut, atau terjelek. Ih! Jahat banget ya!

Menurut Education.com, terdapat 4 faktor yang mendorong remaja melakukan cyberbullying.
 
-    Perasaan mendapat popularitas ketika melakukan cyberbullying. Para pelaku cyberbullying ingin menunjukan kekuatan yang mereka miliki lebih dari teman-temannya, tentunya tanpa keraguan untuk menyakiti orang lain.
-    Terkadang, para pelaku cyberbullying ini hanya ingin membalas kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh teman lama mereka melalui sosial media. 61% remaja melakukan cyberbullying berlandaskan faktor tersebut. Wow, banyak yah!
-    Remaja yang kecanduan internet memiliki peluang yang lebih besar untuk melakukan cyberbullying.
-    Mempunyai sarana penggunaan internet secara personal juga menimbulkan peluang yang besar untuk melakukan cyberbullying.

Wah, tuh sobat teen! harus lebih dewasa saat menggunakan internet ya.  Kalau ada teman yang melakukan cyberbullying jangan diambil hati, sudah ketahuan kan kalau mereka enggak lebih baik dari Sobat Teen. Dan Sobat Teen juga jangan sampai jadi pelakunya ya! (education.com)

Editor: Vivi Zabkie