Sering mendengar ribut-ribut karena pelarangan pendirian tempat ibadah Sobat Teen? Yap betul, itu lhooooo yang terjadi di Yasmin, Bogor, ada juga di Tambun, Bekasi, atau juga di Padang. Miris yah rasanya, padahal kemerdekaan menganut kepercayaan dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing itu sudah dijamin sama Undang Undang. Tapi masih saja ada korban karena perbedaan keyakinan. Iiihhh gemes juga. Ini disebabkan kurangnya pemahaman tentang toleransi Sobat Teen. Kayaknya memang toleransi itu harus dirasakan, tidak cuma dibaca dan dihafalkan seperti dalam pelajaran PPKN.
Karena itu juga, ada delapan Kakak-kakak yang tergerak untuk membikin sebuah program pendidikan keberagaman. Gerakan ini baru mulai bangetttt, jadi untuk tahun pertama hanya akan ada 10 anak yang nantinya terpilih mengikuti pendidikan keberagaman ini, nama gerakannya Sabang Merauke. Nah lhooo, mau tahu apa sih Gerakan Sabang Merauke itu? Kita simak aja yuk wawancara Kak Ika Manan sama salah satu penggagas Sabang Merauke, Kak Aichiro di Bincang Kita.
Kak Chiro sebenarnya gerakan Sabang Merauke ini apa sih?
Jadi Sabang Merauke itu adalah program pertukaran anak-anak SMP, tidak ke luar negeri tapi antardaerah di Indonesia. Jadi mereka akan dibawa ke Jakarta selama dua minggu, dari berbagai wilayah di Indonesia, ada sepuluh anak untuk tahun ini. Yang menarik adalah, Sabangmerauke ini kan nama dua kota terdepan di Indonesia. Jadi mewakili bahwa ini gerakan nusantara dari sabang sampai merauke. Tapi selain itu, Sabangmerauke itu juga merupakan akronim. Jadi Sabang itu Seribu Anak Bangsa, Merauke itu Merantau Untuk Kembali. Jadi kalau disambu, Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali.
Terus, apa saja kegiatan yang akan dilakukan sepuluh anak SMP ini?
Jadi sepuluh anak SMP ini, yang disebut ASM atau Anak Sabang Merauke selama di Jakarta akan tinggal bersama keluarga angkat atau House Family yang kita sebut KSM, Keluarga Sabang Merauke. Sehari-hari mereka akan sarapan, siangnya kita sudah desain kurikulkum, dan malamnya mereka akan makan malam bersama keluarga angkat atau KSM, Keluarga Sabang Merauke. Nah kurikulumnya seperti apa, kurikulumnya sudah kita desain sedemikian sehingga mereka bisa mewujudkan nilai-nilai yang sedang diperjuangkan oleh gerakan Sabang Merauke.
Tiga nilai itu adalah, toleransi, ke-Indonesiaan dan pentingnya pendidikan. Selain itu, mereka akan ada interaksi langsung antara ke-sepuluh anak itu sendiri. Karena kan mereka datang dari berbagai tempat yang berbeda-beda. Bayangkanlah gimana anak dari Aceh akan ketemu anak dari Maluku dan di usia muda mereka akan melihat, wah ternyata ada anak-anak dari tempat lain yang rambutnya berbeda, warna kulitnya berbeda, bahasanya berbeda tapi mereka sama-sama Indonesia.
Kak Aichiro yang punya nama lengkap Aichiro Suryo Prabowo ini adalah salah satu dari delapan kakak penggagas Gerakan Sabang Merauke. Di tengah kesibukannya sebagai Asisten Dosen dan Asisten Peneliti di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Kak Chiro dan kawan-kawannya juga mempersiapkan terlaksananya Gerakan Sabang Merauke pada bulan Juli nanti. Yaps, emang sengaja banget disesuaikan sama liburan sekolah. Gerakan ini dibikin untuk Sobat Teen yang masih SMP biar bisa memahami langsung bagaimana sih menghargai keberagaman itu. Dalam waktu dua minggu nanti, peserta akan langsung diajak praktik, gimana sih menghargai perbedaan dalam sebuah keluarga. Pengen ikutan juga? Semua siswa SMP bisa kok ikutan program ini. Buat yang berminat, langsung aja daftar, siapa tahu kamu terpilih dan mendapat kesempatan menarik ini. Bagi yang lolos seleksi, nanti bakal dipertemukan dengan teman-teman dari Saaaaabang saaaammmpai Merauke, untuk belajar langsung bagaimana hidup dengan orang-orang yang beragam. Bisa dicek lhooo di website-nya www.sabangmerauke.org Sobat Teen.
Sebenarnya apa sih latar belakang, atau yang membuat Kakak-kakak ini membuat Sabang Merauke?
Kita lihat di Indonesia sering terjadi konflik horisontal, biasanya karena ada perbedaan. Nah kalau kita ngomong perbedaan, sebenarnya di Indonesia ini perbedaan seharusnya bukan menjadi masalah. Perbedaan itu suatu keniscayaan yang tidak bisa kita tampik. Jadi kalau misalnya kalau kita berantem karena kita berbeda, maka kita akan berantem terus sampai mati. Sepertinya, yang namanya toleransi itu tidak cukup hanya dari baca buku saja, jadi harus dirasakan dulu baru orang itu akan mengerti. Ooh, ternyata enak dihargai, amakanya kita membikin gerakan ini.
Kemudian apakah cukup hanya dengan sepuluh anak lalu pengaruhnya akan besar?
Hal pertama yang kami terima adalah, bahwa gerakan Sabang Merauke tidak akan menyelesaikan semua konflik dan masalah di Indonesia. Tapi kami percaya, program ini akan menjadi jalan awal. Mungkin program ini cuma 10 Anak Sabang Merauke, 10 Keluarga Sabang Merauke dan kakak-kakak Sabang Merauke, ini sedikit mungkin jumlahnya, tapi dampak dari gerakan Sabang Merauke ini, dari situ akan muncul dampak yang lebih besar bahwa gerakan Sabang Merauke tidak hanya ke-sepuluh anak-anak ini, tapi ke siapa saja yang melihatnya.
Trus harapannya buat gerakan Sabang Merauke ini apa, Kak?
Harapannya, semoga anak-anak Sabang Merauke dan keluarga Sabang Merauke bisa merasakan indahnya perbedaan. Saya membayangkan, ketika di Indonesia ini keberagaman ini bukan beban tapi menjadi aset. Gimana dahsyatnya nanti negara kita ke depan.
Gerakan Sabang Merauke, Gerakan Menuju Indonesia yang Indah dan Dahsyat
Masioh ingat Bhineka Tunggal Ika? Semboyan itu bukan hanya jadi semboyan buat dihapal di pelajaran PPKN. Keberadaannya bakalan membuat Indonesia lebih indah dan dahsyat.

Kamis, 18 Jul 2013 14:59 WIB


Gerakan Sabang Merauke, Belajar perbedaan, Bhineka Tunggal Ika
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai