Erwin Gutawa: Biasakan Tidak Beli Bajakan Sejak Kecil

KBR68H-Bagaimana rasanya kalau misalnya barang kesayangan kita diambil orang lain tanpa izin? Makan hati ya deh. Apalagi kalau karya kita yang diambil tanpa izin? Duh, sebel banget pastinya. Nah, ini juga yang terjadi sama karya-karya di Indonesia Sobat Teen. Salah satunya musik. Lewat apa ngambilnya coba? Ya lewat pembajakan. Membajak karya orang lain itu sama dengan tidak menghargai penciptanya. Ayo, siapa yang masih beli vcd bajakan? Sudah lama banget nih masalah pembajakan nggak terselesaikan. Lalu apa nih yang bisa kita lakukan sebagai tunas muda bangsa?? Cieelaaah. Ya udah deh, disimak aja yuk wawancara Kak Ika sama komposer, produser dan penata musik Indonesia, Oom Erwin Gutawa dalam Bincang Kita.

Menurut Oom Erwin, gimana sih pembajakan saat ini?

Itu kan pembajakan nggak pernah teratasi. Sekarang masalahnya sudah lebih kompleks lagi mungkin ya. Karena isu itu sudah sejak 10 tahun yang lalu dan belum bisa terpecahkan lah sampai sekarang. Ini memang sangat menyedihkan. Soalnya masalah pembajakan ini begitu krusial dan bisa membuat indistri musik kita stuck lah yaa.

Kalau Oom Erwin, ada trik mengatasi pembajakan nggak?

Kalau saya terus terang itu, saya nggak punya kemampuan yang begitu hebat untuk bisa mengatasi pembajakan. Karena menurut saya itu harus ada good will pemerintah, harus bersatu, artinya harus ada peran dari persatuan musisi. Trus Undang Undangnya harus bagus. Tapi gini, saya nggak mau jadi musisi cengeng lah. Gara-gara pembajakan saya nggak mau bikin musik. Yaudah saya bikin lagu, produksi musik aja yang menurut saya bagus. Cuma itu yang bisa saya lakukan sekarang itu ya

 
Oom Erwin Gutawa adalah salah satu komposer dan penata musik Indonesia.  Beberapa konser musik karya Oom Erwin di antaranya konser Oom Harvey Malaiholo, Tante Ruth Sahanaya, Almarhum Oom Chrisye, Tante Titi DJ, Tante Rossa dan Tante Krisdayanti Sobat Teen. Uwwooow, tapi nggak cuma itu, belakangan Oom Erwin dan anaknya, Gita Gutawa, juga memproduksi dan menata musil untuk sebuah album anak bertajuk “Di Atas Rata-rata”. Album itu berangkat dari keprihatinan duet maut Bapak-Anak ini sama krisis lagu anak Sobat Teen. Selain mengusung penyanyi anak yang punya kemampuan di atas rata-rata, genre lagu anak yang ditampilkan juga macem-macem. Mulai dari klasik, jazz, rock sampai musik tradisional. Tapi jangan kuatir, liriknya kita banget kok...
 

Nah, Kalau pesan Oom Erwin buat Sobat Teen untuk masalah pembajakan apa nih?

Kalau pembajakan sih pastinya dari muda kita diperkenalkan intelectual property, bahwa mengambil hak orang itu nggak bagus. Di dunia musik itu termasuknya, dalam menciptakan lagu dan lain sebagainya. Jadi kalau bisa sih, dari muda, anak-anak sudah diperkenalkan untuk tidak membeli bajakan, download ilegal. Belilah yang normal, toh sekarang nggak mahal-mahal amat, masih bisa terjangkau. Kira-kira gitu. Jadi emang dari muda orang nggak boleh beli bajakan, supaya nantinya juga akan terbiasa untuk menghargai karya orang.