Bagikan:

Duta Sanitasi Nasional 2012 Ilona Beatrix Hendrata: Saya Sudah Berjanji!

Senin, 22 Jul 2013 19:01 WIB

Author

teenvoice

Sobat Teen pasti pernah kan melewati sungai yang kotor, ihhh jijik banget kan. Belum lagi baunya yang sangit bikin kita spontan tutup hidung dan cepat- cepat pergi. Sayangnya di sana juga tempat sebagian orang tinggal dan mencari nafkah. Sungai seperti itu membuat banyak orang sakit diare. Penyebab sungai bisa jadi kayak gitu adalah kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan sungai. Tapi siapa ya bisa menasehati orang-orang supaya enggak buang sampah dan limbah ke sungai? Tenang Sobat Teen karena sekarang kita punya duta sanitasi! Namanya Ilona Beatrix Hendrata, siswi Sekolah Menengah Pertama Ipeka Puri Jakarta. Ilona dinobatkan jadi duta langsung oleh Ibu Wapres Herawati Boedion. Reporter Teen Voice Reza Widarto dari SMA Pribadi Depok berbincang dengan Ilona. Kan kamu udah jadi Duta Sanitasi, tugasnya ngapain aja sih? Saya sudah membuat program kerja, pertama-tama nih saya sudah minta ijin ke teman-teman juga ke panitia, saya ingin memperbanyak poster-poster mereka untuk melakukan kampanye dan penyuluhan ke SD, SMP untuk melakukan penyuluhan apa sih sanitasi agar mereka mengerti. Saya akan melakukan penyuluhan terutama di daerah-daerah yang mereka belum mengerti apa sih sanitasi, misalnya di daerah bantaran sungai, kali. Karena masih banyak ya orang-orang yang dengan sembarangan membuang BAB di sungai yang pastinya menyebabkan pencemaran. Nah pertama-tama saya harus mengubah diri sendiri, saya sudah berjanji misalnya saat saya mengambil makanan, saya akan mengambil makanan sesuai dengan porsi saya sehingga tidak menyebabkan sampah yang dapat membuang makanan sembarangan. Pastinya kan enggak enak ya, sedih makanan nya. Nah setelah itu di lingkungan keluarga, saya akan memberikan penyuluhan juga ke keluarga tentang apa sih sanitasi, dan apa yang mesti mereka lakukan. Lalu di lingkungan kompleks rumah saya, saya akan membiasakan mereka untuk memilah sampah, misalnya ada yang organik dan non organik, lalu di buang ke tempat sampah.Menurut Ilona, Sanitasi di Indonesia ini kayak gimana sih? Sanitasi di Indonesia saat ini saya bilang masih tergolong buruk, di lihat dari sungai nya aja masih kotor, sampah masih banyak banget, dan harus dirubah. Itu belum ada kesadaran dari masyarakat. Kemarin kan saya pergi ke Dufan bersama teman-teman. Itu sudah ada bukti seseorang sedang membuang air kecil sembarangan, bau nya itu luar biasa. Itu sudah menunjukkan belum ada kesadaran dari masyarakat. Sanitasi itu kan ditujukan agar mencegah penyakit juga dapat menyebabkan lingkungan jadi bersih. Dan pastinya air bersih akan tercapai di masa mendatang. Kalau tidak ada sanitasi itu gimana? Nanti di masa mendatang kita bisa kurang air bersih. Nggak ada air bersih kita nggak bisa hidup. Sanitasi, dari hal yang paling mudah aja ya membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, tidak membuang-buang makanan, lalu ada juga proses 3R, Reduce, Reuse dan Recycle. Itu juga mengurangi penggunaaan sampah, lalu apabila masih bisa digunakan kenapa sih nggak dipakai lagi, kenapa harus langsung dibuang. Lalu recycle mengurangi juga itu, misalnya bahan-bahan organik, masih bisa digunakan maka dibuatlah pupuk.Bahayanya apa sih kalau nggak menjaga sanitasi? Udah pasti penyakit, andaikan aja nih ada sanitasi sampah, banyak lalat nah trus nempel ke makanan kita, bisa kena diare, kolera dan lain-lain. Yang kedua itu bencana alam. Sungai yang kotor penuh dengan sampah. Kalo misalnya pada musim penghujan, bisa menguapa airnya, lalu bau yang tidak sedap. Siapa sih yang mau lingkungannya ada bau-bau yang tidak sedap? Bahayanya itu bisa menyebabkan air bersih kita berkurang. Kan pencemaran air, pencemaran air menyeraplah ke tanah, sedangkan dalam tanah itu ada cadangan air bersih, lalu terkontaminasi, air bersih kita bisa hilang.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending