Bagikan:

Dedi Mulyana: Dari Penggila Games Jadi Pencipta Games!

Senin, 22 Jul 2013 19:01 WIB

Author

kru teenvoice

Waktunya untuk main game! Cihuy... Siapa sih gak suka main game? Lihat rental-rental Play Station (PS) pasti ramai tiap hari. Apalagi habis jam pulang sekolah. Beuhh, sampai antri segala. Belum lagi tempat bermain game on line. Belakangan enggak kalah ramenya. Di situ kita bisa bertanding dengan Sobat Teen dari dalam dan luar negeri. Seru dehh...Segudang juga pilihan gamenya. Tapi harus tetap nahan diri Sobat Teen. Biar enggak menggangu waktu belajar dan berkumpul dengan teman dan keluarga. Intinya ngegame harus dikontrol. Bincang Kita kali ini akan memperkenalkan Sobat Teen dengan Oom Dedi Mulyana. Dulunya dia gamers sejati deh. Tapi dari kebiasaannya itu akhirnya jadi pekerjaannya dia, yaitu membuat game. Simak obrolannya bareng Reporter Teen Voice Adinda Prasca dari SMP 11 Jakarta.Dari mana sih awalnya suka game?Sejak kecil yah. Kepikiran cita-cita gimana ya caranya bikin game. Awalnya dari situ kenapa suka game. Nah dari situ, muncul lagi pertanyaan gimana caranya bikin game yang mendidik atau education game. Jadi gak semuanya brutal dan keras. Jadi ada juga yang education. Misalnya finger trech game, yaitu game untuk anak-anak belajar menulis.Cara bagi waktunya bagaimana?Harus ada waktunya dan dijadwal. Misalnya setelah isya kita main satu sampai dua jam. Terus berhenti, belajar lagi dan mereview kerjaan-kerjaan lainnya. Habis itu istirahat yang cukup.[caption id="attachment_1163" align="alignleft" width="170" caption="Gaming Robot (superstock.com)"][/caption]Gimana sih cara milih game yang cocok buat Sobat Teen?Ada beberapa game yang bisa bikin kita keganggu. Makanya kita harus pinter-pinter milih game yang harus kita mainkan. Jangan terbawa arus game yang lagi ramai-ramai. Tapi lihat kebutuhan kita juga. Kita harus berpikir, game itu membantu kita mengembangkan diri. Kalau jaman sekarang, internet itu on terus. Kita bisa download apa aja. Jadi yang ngefilter itu kita sendiri; cocok gak kita mainin, ngebantu kita gak. Kalau saya diusahakan untuk memprioritaskan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Itu kuncinya dari diri kita. Kalau disuruh-suruh orang lain, alias gak berdasar keinginan kita sendiri, bakalan susah untuk memfilter game.Peran orang tua penting juga gak sih buat Sobat Teen main game?Harus ada supervisi, yaitu orang tua. Kalau anak-anak itu harusnya dibimbing jadi tahu game itu sesuai juga apa nggak untuk dimainin. Sebenarnya di Indonesia belum ada pendidikan suatu game itu cocok dimainkan apa nggak. Sebetulnya semua peran itu penting; diri sendiri, orang tua dan lingkungan. Untuk orang tua, mau gak mau harus tahu perkembangan jaman. Karena jaman itu semakin maju, tapi orang tua diam itu bakal susah. Orang tua harus tau anak kita ngapaian, main game apa. Jangan dibiarin asal senang aja.Game apa yang masih dimainin?Kalau saya sekarang main heroes of newerth, world of warcraft, dotta, city field, final fantasy. Banyak lainnya. Mainnya tergantung mood. Kalau mulai bosen cari yang lain. Bosen lagi, pilih aja yang lainnya lagi, dan seterusnya.[audio:http://oprekweb.com/wp-content/uploads/2011/10/Deja-Vu.mp3|titles=Deja Vu] 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending