KBR68H-Betul betul betul betul.. pasti tahu deh itu cuplikan dari film apa? Yak benar! Film animasi asal Malaysia yang berhasil tenar lho di Indonesia. Tapi sebenarnya, kita juga punya film animasi yang nggak kalah keren. Contohnya nih, Janus Prajurit Terakhir dan Didi Tikus bikinan Kak Chandra Endroputro. Hmmmmm, tapi kenapa ya nggak bisa seterkenal Upin dan Ipin? Kak Ika bertanya langsung sama sutradara film animasi Indonesia Kak Chandra Endroputro dalam Bincang Kita.
Kenapa sih Kak Chandra Tertarik bikin film animasi?
Kalau animasi begini, saya pikir, dengan animasi itu, dia bisa merealisasikan imajinasi kita tanpa batas. Jadi kita berkhayal apa saja begitu, yang paling berpotensi bisa merealisasikan itu adalah animasi. Secara objektif, saya pikir anak-anak ini kan generasi penerus. Dengan kita memfokuskan perhatian pada dunia anak-anak, maka kita ikut menciptakan generasi penerus berikutnya.
Kalau untuk bikin film animasi untuk anak-anak di Indonesia kesulitannya apa sih, Kak?
Kalau animasi, itu sebenarnya sama dengan industri yang lain, ketika baru mulai itu pasti repot karena infrastrukturnya belum ada. Animasi itu kan hitungannya baru mulai, industri yang baru mualai, dibanding film kalah jauh. Film udah dari 30-an, kita produksi film animasi pertama saja tahun 70, kemudian hilang. Baru produksi lagi di tahun 2000-an, trus hilang lagi. Baru mulai lagi tahun 2010 ini. Jadi karena kita baru, maka naik turun, karena infrastrukturnya belum ada. Maka ketika memulai, kita harus memikirkan semua, harus mikirin tayanginnnya gimana, memperkenalkannya pada masyarakat bagaimana. Bahkan nyari SDM-nya juga sulit, karena sekolahnya juga sedikit. Jelas lebih susah, tapi kenapa walau susah tetap dilakoni, ya karena itu, animasi itu bisa merealisasikan ide kita tanpa batas.
Kak Chandra Endroputro ini sudah sejak 1992 nyemplung di dunia animasi 3D. Namun pada film “Janus Prajurit Terakhir” ia membuat dalam segi yang berbeda yaitu animasi 3D, boleh dibilang menjadi film animasi 3D pertama di Indonesia. Kak Chandra juga terlibat sebagai sutradara dalam serial TV ‘Jalan Sesama’, sebuah serial ‘Sesame Street’ yang diproduksi untuk Indonesia. Trus pada 2010, Kak Chandra and the gank, yang dulu rame-rame bikin film “Janus Prajurit Terakhir” eksis lagi lewat ide bikin Serial Animasi Didi Tikus yang ditayangin di salah satu TV Swasta.
Seberapa penting sih Kak keberadaan film anim asi dengan dunia anak-anak?
Anak-anak itu kan hidupnya berkhayal ya. Imajinasi dan bermain. Imajinasi-imajinasi mereka kan liar ya. Sampai hari ini, itu hanya animasi yang bisa merealisasikan ide-ide liar mereka. Jadi kalau ditanya hubungannya, ya sebegitu lengketnya. Mereka bisa berkhayal kayak apa sih rasanya hidup di dunia semut, animasi bisa merealisasikan itu. Kayak apa sih tinggal di planet mars, ide yang lebih gila lagi, kayak apa sih hidup di tubuh manusia. Tapi animasi bisa merealisasikannya, jadi sebegitu kuatnya.
Kalau film animasi di Indonesia, sudah ada belum yang bisa dijadikan contoh?
Karena di sini infrastrukturnya belum ada, jadi ketika teman-teman di animasi bikin film, biasanya ada elemen yang terlupakan sama mereka. Mereka fokus pada kreatifitas, fokus pada cerita, fokus pada kualitas tayangan. Kemudian mereka lupa pada marketing, lupa pada distribusi, itu sudah pasti. Kalau di film itu tidak perlu dipikirkan, karena sudah ada infrastrukturnya, kalau di film animasi belum ada. Jadi kasus film saya yang pertama, film animasi 3D pertama di Indonesia yang judulnya Janus, kita asyik bikin film bagus, tapi kita lupa bahwa orang Indonesia tidak tahu bahwa film itu ada.
Chandra Endroputro: Animasi itu Menghidupkan Khayalan
Betul betul betul betul.. pasti tahu deh itu cuplikan dari film apa? Yak benar! Film animasi asal Malaysia yang berhasil tenar lho di Indonesia. Tapi sebenarnya, kita juga punya film animasi yang nggak kalah keren.

Jumat, 19 Jul 2013 13:54 WIB


Chandra Endroputro, Animasi, Didi Tikus
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai