Sobat Teen udah denger kan soal belasan orang yang meninggal akibat rusuh saat ada kejuaraan tinju Piala Bupati di Nabire, Papua? Nah, Bupati dianggap bersalah dalam insiden ini. Kok bisa?
Kalo menurut Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Daerah Papua, perintah Bupati Nabire Isaias Douw untuk menggratiskan tiket pertandingan tinju inilah yang membuat membludaknya penonton turnamen tinju di Gedung Olahraga Kota Lama Nabire. Pengurus Pertina Papua Carol Om Renwarin bilang, perintah Bupati Nabire ini membuat ribuan orang memaksa masuk GOR yang sebenernya hanya punya daya tampung 500 orang. “Pada saat bupati masuk, bupati mengatakan tidak usah ada pembayaran tiket atau karcis. Semua masuk free. Bupati memberikan kelonggaran masuk, tidak melihat kapasitas gedung yang bisa menampung daripada penonton, sudah melebihi daripada kapasitas,” jelasnya.
Pak Carol juga bilang, petugas keamanan di arena
pertandingan juga tidak sebanding dengan penonton yang ada. Wah, kebayang kan gimana penuh dan sesaknya GOR itu ya Sobat Teen.
Persatuan Tinju Nasional Pertina Papua sendiri menurut Pak Carol
Renwarin ngga dilibatkan dalam penyelenggaraan turnamen
tinju yang berakhir rusuh ini. Pertina juga mengklaim kericuhan bukan dipicu
masalah teknik pelaksanaan karena kericuhan terjadi saat prosesi pembagian
piala.
18 jiwa melayang dan puluhan lainnya luka-luka dalam ricuh yang terjadi hari Minggu lalu. Ada dugaan yang menyebut, ricuh ini akibat protes para pendukung petinju yang kalah. Ngeri banget ya Sobat Teen.
Turnamen tinju bertajuk Bupati Nabire Cup tersebut melibatkan lebih dari 100 petinju. (PortalKBR)