Bagikan:

Belajar Politik dari Ketua KPU

Ikutan kampanye buat nambah pengetahuan politiiiiiikkkk?? Heloooooo?? Ya nggak gitu juga kaleee. Hati-hati lho Sobat Teen, bukan malah dapet pendidikan politik, yang ada malah . Di pemilu 2004 aja, udah ada enam anak-anak yang meninggal karena ikutan kamp

Jumat, 19 Jul 2013 14:32 WIB

Author

Nurika Manan

Belajar Politik dari Ketua KPU

politik, anak, KPU

KBR68H-Ikutan kampanye buat nambah pengetahuan politiiiiiikkkk?? Heloooooo?? Ya nggak gitu juga kaleee. Hati-hati lho Sobat Teen, bukan malah dapet pendidikan politik, yang ada malah . Di pemilu 2004 aja, udah ada enam anak-anak yang meninggal karena ikutan kampanye. Trus, di dua ribuuu sembilannn, ada empat orang yang juga jadi korban dan meninggal. Turut berduka cita niii. Nah, gimana sih sebenernya pendidikan politik itu? Kita simak yuk wawancara Kak Ika sama Ketua Komisi Pemilihan Umum KPU, Pak Husni Kamil Manik di Bincang Kita.

Gimana sih Pak sebenernya harusnya pendidikan politik untuk anak itu seharusnya?

Saya kira banyak anak yang tingkat keingintahuannya tinggi. Tadi kita membincangkan dengan Komnas PA bagaimana kita memfasilitasi pendidikan politik untuk anak, pendidikan demokrasi untuk anak. Supaya mereka juga tidak alergi dengan kehidupan politik. Kita mengembangkan suatu upaya bagaimana politik ini dipahami, politik secara umum dan politik secara khusus Pemilu. Itu bisa dipahami oleh semua tingkatan umur. Jadi tidak hanya mereka yang berusia pemilih (17 tahun ke atas) tapi semuanya, baik yang SD, SMP, SMA bahkan kalau TK sudah ada modul yang tepat, kami akan berikan. Nah salah satu yang kita perbincangkan tadi, bagaimana kita membentuk modul dulu, supaya sejak awal tumbuh kesadaran bahwa politik itu penting, pemilu itu menjadi alat dari politik itu.

Setelah ada audiensi dengan Komnas PA tadi, dari KPU aka nada surat edaran atau sanksi gitu Pak untuk Partai Politik yang melibatkan anak dalam kegiatan politiknya?

Tadi kita menawarkan kepada Komnas PA, supaya kita melakukan agenda bersama, membangun konsensus dengan partai politik. Karena aturannya belum ada, jadi itu perlu dilaksanakan lebih cepat, karena ini kan sudah masuk dalam kampanye. Maka kita menawarkan bagaimana secepetnya mengundang partai politik, untuk membuat suatu konsensus agar tidak melibatkan anak dalam kegiatan mereka, terutama kampanye. Karena memang ada sesuatu yang memprihatinkan, efek dari kegiatan itu, memang bukan tujuannya mereka melakukan kampanye untuk mengorbankan anaknya. Tapi kan akhirnya ada anak yang terkorbankan.

Dan kemudian, ternyata Komnas PA ini memiliki alternatif terhadap kampanye. Mereka menyiapkan modul dan bagaimana ketika orangtuanya kampanye, anaknya itu dititipkan dan pada tempat penitipan itu diberi satu kegiatan yang mengarah ke pendidikan politik. Tapi berbeda porsi dengan yang diberikan orangtuanya. Nah ini alternatif bagus juga kan?

Kalau pesan untuk Sobat Teen yang diajak kampanye sama papa atau mamanya apa tuh Pak? Apa yang harus dilakukan?

Anak tentu kita harap bisa memilih ya untuk tidak ikut. Dia kan bisa mendapat pendidikan tidak langsung dari kampanye itu. Tapi bisa juga secara tidak langsung melalui media lain. Nah ini yang jadi tugas dan tanggung jawab kita untuk menyiapkan medinya. Supaya anak juga mendapat kesempatan mengetahui apa sih Pemilu itu. Mereka bisa lebih cepat mengerti dengan ala anak-anak.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending