Sobat Teen tahu siapa pemegang rekor dunia lari 100 meter? Dia adalah Usain Bolt, pelari asal Jamaika dengan rekor 9,58 detik. Tapi Sobat Teen pasti banyak yang tidak tahu kalau pemegang rekor dunia lari 100 meter untuk penyandang tuna grahita dipegang oleh orang Indonesia. Engga percaya? Dialah Amos Berry Selly, 26 tahun, yang mampu berlari 11 detik dan sudah empat tahun ini rekornya belum terpecahkan.Sudah lebih dari 100 medali didapat Amos. Ia juga sudah keliling dunia. Reporter Teen Voice, Jesyanti Touselak berbincang dengan Amos. Amos juga titip pesan ke pemerintah. Apa itu?
Audio: Amos, Pemegang Rekor Dunia Lari 100 Meter
Bisa ceritakan pengalaman waktu ikut lomba?
Ikut lomba ada pahitnya, ada gembiranya karena senangnya banyak teman di negara lain. Bertanding, berteman dengan warga asing. Dapat medali emas, terus pulang ke negara sendiri. Terus kita masih latihan. Jangan sampai balik ke negara sendiri, habis dari negara lain, kita menang, kita jangan lupa latihan aja. Karena orang kan sudah dapat emas, dapat duit, segala macam, lupa latihan.
Bagaimana rasanya jadi juara dunia?
Ya senang sudah diakui negara seluruh dunia. Saya dengar dari Pak Mustara (pelatih), saya sudah diakui sampai ke Amerika. Jangan sampai diakui di negara orang lain (saja), tapi harus membina lagi. Maksud saya, masa depan itu untuk apa. Sudah tua, apa kita ingin jadi atlet selamanya atau ingin menjadi apa? Saya bersyukur selama ini. Saya kerja di Pengurus Pusat SOIna (Special Olympics Indonesia), dimasukkin kerja sama Ibu Soerjadi Sudirja dan Pak Mustara. Banyak yang juga dukung.
Sudah berapa banyak penghargaan yang diraih?
Banyak ya. Dari Pak Soeharto sampai Pak SBY sekarang. Tapi saya minta untuk presiden sekarang, bagaimana ya, saya lihat belum ada hasilnya. Saya belum dapat apa-apa. Apalagi kita atlet penghasilannya kadang-kadang kecil. Untuk teman-teman yang dari luar negeri jangan harap banyak duit lah. Mentang-mentang kita ke luar negeri jadi banyak duitlah, jangan. Malah kita harus banyak latihan lagi supaya terus dipanggil.
Apa pesan-pesan untuk teman-teman tuna grahita lainnya?
Untuk teman-teman, jangan putus asa. Kita memang ada kekurangan, semangat terus untuk maju. Jangan merasa malu diledekin orang.Harapan kepada pemerintah?Untuk pemerintah, jangan pandang sebelah mata untuk anak-anak tuna grahita karena kita punya peluang. Untuk prestasi saja sudah keliling dunia. Perhatianlah untuk semua. Jangan sampai pilih-pilih, ini normal, ini cacat. Kan kebanyakan saya lihat begitu. Kita minta dana, dipandang sebelah mata.