KBR68H, Jakarta - Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Ritcher di Nangroe Aceh Darusallam bertambah menjadi 40 orang. Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 31 orang meninggal di kawasan Aceh Tengah, sementara 9 orang tewas di Kabupaten Bener Meriah. Bagaimana penanganan korban gempa hingga hari ini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Quinawaty Pasaribu dan Sutami dengan juru bicara Pemkab Bener Meriah Muchtar dalam program Sarapan Pagi.
Semua korban yang diduga hilang atau tertimbun reruntuhan sudah bisa dievakuasi semuanya?
Hari Minggu kemarin ada salah satu korban yang tertimbun di titik bencana Desa Serumpah ini memang ketemu satu.
Jadi sudah tidak ada lagi korban yang harus dicari?
Dari update terakhir pada hari Jumat kita dapat tiga, sementara sebelumnya ada delapan warga kita yang tertimbun. Kemudian pada hari Minggu masih ada empat lagi masyarakat kita belum ketemu.
Ini sudah mendekati puasa Ramadhan. Ini kira-kira bagaimana nanti mereka akan melaksanakan puasa ditengah-tengah kondisi pengungsi dan juga bencana?
Memang di awal-awal bencana kita pahami bersama kondisi gempa yang terus berlangsung sepanjang waktu ini membuat kondisi warga yang bukan hanya korban justru masyarakat biasa pun rumahnya rusak ringan memposisikan diri tidur di halaman, kemudian membuat tenda kecil. Sampai hari ini titik-titik besar pengungsian semakin menjadi kecil karena menyebar menjadi titik-titik kecil. Atas dasar itu kami optimis bahwa menghadapi bulan puasa ini keluarga kita yang kena korban akan semakin tidak sulit kita mengatasinya karena titik-titik pengungsi yang kita jumpai kemarin begitu banyak dan besar sekarang menjadi titik-titik kecil.
Berapa banyak jumlah pengungsi yang ada sekarang?
Ada sekitar 13.144 pengungsi. Ini kondisi awal, namun terus berkurang seperti yang tadi disampaikan bahwa dukungan terhadap kondisi ini juga sangat membantu.
Bicara mengenai anak-anak apakah sudah dibangun sekolah sementara dan nanti kedepannya bagaimana?
Untuk sekolah sementara belum ada upaya kesana. Karena untuk Aceh secara umum setelah libur menghadapi bulan puasa ini memang seharusnya mengadakan kegiatan-kegiatan Ramadhan sampai tiga minggu kemudian libur lagi sampai menghadarpi lebaran. Jadi memang hal tersebut belum terpikirkan tapi paling tidak sudah menjadi concer pemkab untuk diatasi. Kita masih mengarah pada pendistribusian bahan pangan ke titik-titik pengungsi.
Untuk para korban bencana ini kapan mereka bisa mulai membangun rumah dan bagaimana konsep bantuan pembangunan kembali rumah itu?
Itu sudah kita tetapkan tanggap darurat sekitar dua minggu. Hari ini sudah kita siapkan data-data korban rumah yang rusak berat, rusak ringan, rusak sedang, termasuk fasilitas kantor dan rumah ibadah tentu validasi data kita siapkan beberapa hari ke depan. Mungkin setelah tanggap darurat selesai itu akan terpikirkan dan akan terus kita selesaikan. Bantuan untuk konsumsi kebutuhan pangan, untuk pengungsi yang ada di titik-titik.
Mengenai kesehatan para pengungsi dan juga korban bagaimana?
Kondisi pengungsi tentu kita pahami berkumpul banyak orang tentu banyak persoalan. Tentu dinas kesehatan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, kita kemarin sudah mengadakan penyemprotan untuk menghindari munculnya penyakit malaria dan diare di beberapa titik yang kita anggap rawan.
13.144 Korban Gempa Aceh Masih Mengungsi
KBR68H, Jakarta - Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Ritcher di Nangroe Aceh Darusallam bertambah menjadi 40 orang.

BERITA
Senin, 08 Jul 2013 13:26 WIB


korban, gempa aceh, pengungsi, bulan puasa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai