KBR, Jakarta – Lima hari sudah Blasius Haryadi atau yang akrab disapa Harry Van Yogya mengayuh becaknya menuju Jakarta. Harry bersama rekannya sesama tukang becak, Abuanto, sudah memasuki Kabupaten Slawi, Jawa Tengah ketika dihubungi KBR, Rabu (18/7). Harry mengaku masih sanggup untuk melanjutkan perjalanan yang diperkirakan tiba di Jakarta 3 Juli mendatang.
“Fisik oke, masih sehat. Ya mudah-mudahan nggak ada masalah, makan banyak, istirahat juga banyak.”
Blasius Haryadi adalah seorang tukang becak pendukung Jokowi-JK yang sedang menjalankan aksi #dukungdengandengkul. Ia bersepeda dari Yogyakarta menuju Jakarta untuk menggalang dana dan dukungan untuk Jokowi serta menyerap aspirasi rakyat yang ditemui sepanjang perjalanan.
Hingga hari ini Harry sudah menampung aspirasi dari banyak orang. Salah satu aspirasi yang ditampungnya berasal dari Urip Haryanto, ketua bidang Organisasi Kepemudaan dan Kemasyarakatan Dewan Pimpinan Pusat (OKK DPP) Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara, Jawa Tengah.
“Mas Urip mempunyai usul ke kandidat Jokowi-JK kalo nanti terpilih, harus ada kementrian khusus soal Undang Undang Desa, jadi bukan hanya memberikan Rp 1 miliar ke tiap desa tapi juga ada pengaturan pengelolaannya,” kata Harry. Dana 1 miliar per desa adalah salah satu janji kampanye capres Prabowo Subianto, tapi menurut Harry, Urip menitipkan usulan ini kepada capres Joko Widodo.
Selain aspirasi, Harry juga menerima bantuan untuk bekal perjalanannya baik dari alumni SMA De Britto, yang merupakan bekas SMA Harry, maupun bantuan dari orang-orang yang ikut memberikan titipan aspirasi juga. Bantuan ini datang baik berupa dukungan moral sampai dukungan logistik seperti tempat tinggal dan makanan.
“Suka ada alumni yang traktir makan, atau kadang dapat dari kru angkutan umum yang ngasih uang untuk makan,”
Bukan hanya itu, Harry juga aktif menerima dan mengumpulkan dana titipan untuk diberikan ke Jokowi sesampainya nanti di Jakarta. Dana ini ia dapatkan dari orang-orang yang ia temui dari mulai petani sampai santri di tempat pengajian.
“Yang dana titipan belum sempat dihitung lagi, tapi yang jelas sudah sampai angka dua, dua koma sekian,” jelas Harry
Harry juga menerima titipan dari orang yang menghubunginya via telepon atau sosial media. Harry dikenal sebagai tukang becak yang melek internet dan rutin mengabarkan perjalanannya via Twitter dan Facebook. Banyaknya titipan ini ternyata terkadang mengubah rute perjalanan yang sudah Harry tetapkan sebelumnya. Harry mengaku banyak menghabiskan waktu di perjalanan untuk mengambil titipan dari orang.
“Jadi kita banyak muter-muternya karena banyak permintaan, kalau langsung ke Jakarta mungkin sekarang sudah masuk Jawa Barat.
Permintaan ini biasanya Harry sanggupi jika memang situasi dan kondisinya memungkinkan. Namun, ia berusaha untuk menerima setiap titipan agar aspirasi yang diserap semakin banyak. Selain itu, ia juga merasa ini salah satu caranya untuk membantu pemenangan pasangan Jokowi-JK.
“Kemarin juga rencananya nggak mau lewat Purwokerto karena medannya, tapi karena ternyata ada permintaan yaudah kita lewat sana.”
Dalam perjalanannya membawa uang titipan rakyat menuju Jakarta. Harry mengaku belum menemui kendala yang mengganggu keamanan. Uang dan kertas berisikan aspirasi rakyat ia simpan secara rapi di dua kotak plastik berlabel “ASPIRASI RAKYAT” dan “SUMBANGAN RAKYAT untuk JOKOWI-JK” yang ia letakkan di bangku becaknya.
“Sampai saat ini karena jumlahnya belum mengkhawatirkan jadi masih kita simpan, kalo sudah mengkhawatirkan mungkin akan kita setor di rekening,” pungkasnya.