KBR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) belum juga bisa mengungkapkan keterlibatan anggota bintara pembina desa (babinsa) dalam mengarahkan penduduk di daerah Jakarta Pusat untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta pada pilpres mendatang.
Padahal laporan tersebut telah tersiar sejak kemarin melalu pelbagai media dan telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Juru bicara TNI, Fuad Basya mengklaim saat ini masih menelusuri pelibatan anggota TNI dalam pemilu presiden ini.
"Sesuai dengan perintah Panglima TNI, seluruhnya harus netral. Karena TNI adalah institusi negara yang bertugas untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, dan menjaga keselamatan bangsa semua,” kata Fuad.
“Kalau nanti ada yang ketahuan atau ketangkap, bahwa seseorang melakukan itu, maka Panglima TNI akan memberi tindakan yang tegas sesuai dengan tingkat kesalahan yang dia lakukan," tegasnya.
Fuad Basya menambahkan anggota babinsa yang terlibat dalam pemilu presiden bisa merusak citra lembaganya.
Sebelumnya, seorang warga di kawasan Jakarta Pusat mengaku telah didata seorang yang mengaku anggota babinsa untuk pemilu presiden 9 Juli mendatang. Anggota babinsa tersebut pun mengarahkan warga untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Editor: Antonius Eko