Bagikan:

Tabloid Misterius

Kampanye hitam yang menyudutkan Calon Presiden Joko Widodo terjadi di basis pesantren yakni di Jombang, Jawa Timur. Tabloid

BERITA

Selasa, 03 Jun 2014 14:49 WIB

Author

Muji Lestari

Tabloid Misterius

KBR, Jombang – Kampanye hitam yang menyudutkan Calon Presiden Joko Widodo terjadi di basis pesantren yakni di Jombang, Jawa Timur.

Tabloid “Obor Rakyat” mulai beredar di sejumlah Pondok Pesantren (ponpes) dan masjid di Jombang, Jawa Timur.

Sejak seminggu terakhir, Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso menerima kiriman tabloid yang isinya cenderung menjelekkan salah satu Calon Presiden, yakni Joko Widodo atau Jokowi.

Salah satu pengasuh Ponpes Darul Ulum, KH Cholil Dahlan mengatakan,  dalam seminggu terakhir, pihaknya telah mendapat kiriman Tabloid sebanyak dua kali dalam dua edisi yang berbeda. Tabloid itu dikirim melalui pos tanpa alamat pengirim.

“Kalau saya kemarin silaturahmi di Kemantenan di Kediri itu, ada beberapa Ponpes di Jombang, lembaga-lembaga keislaman itu dapat kiriman buletin seperti itu, pengirimnya nggak jelas, lewat pos. Saya juga mencari redakturnya juga sulit, nampaknya koran yang diterbitkan khusus untuk momen seperti itu, ” ungkap KH Cholil, di Ponpes Darul Ulum, Selasa (3/6).

KH Cholil menyatakan, karena ia menganggap tabloid dari kampanye, ia hanya membagikan tabloid itu ke orang-orang tertentu yang siap untuk menerima itu.

Pada halaman sampul tabloid itu terdapat tulisan “Jokowi Capres Boneka” dan ilustrasi gambar bekas Wali Kota Solo Joko Widodo sedang mencium tangan Megawati Soekarno Putri. Bukan hanya itu, tabloid yang tidak jelas penerbitnya itu juga berisi tulisan "184 Caleg Nonmuslim PDI-P untuk kursi DPR RI”.

Namun demikian, beredarnya tabloid misterius itu disikapi secara wajar oleh kalangan pesantren agar tidak memicu keresahan di lingkungan Ponpes. Cholil menandaskan, dengan adanya tabloid tersebut, kalangan pesantren tidak akan bisa diadu-domba.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending