KBR, Jakarta – Di sesi penajaman visi misi, capres Prabowo Subianto menegaskan sikapnya soal TKI, yang dikaitkan dengan politik luar negeri Indonesia.
“TKI itu ada karena tidak ada pekerjaan di dalam negeri. Saya punya pengalaman pribadi soal ini,” kata Prabowo memulai penjelasannya. Setelah itu Prabowo menjabarkan lagi apa yang diperbuat untuk membantu Wilfrida, TKI asal Nusa Tenggara Timur yang terancam hukuman mati di Malaysia.
“Kita membantu dan menyelamatkan nyawanya.”
Beberapa saat sebelumnya, dengan pertanyaan yang sama, capres Joko Widodo mengatakan pentingnya menyiapkan TKI sebelum berangkat ke luar negeri yaitu soal seleksi dan penempatan. Prabowo lantas mengatakan kalau ia sependapat dengan Jokowi.
“Beliau punya pendapat bagus, saya katakan itu bagus.”
Prabowo lantas mengelaborasi dengan menambahkan satu poin yaitu soal pentingnya sertifikasi. Menurut capres nomor urut 1 ini, sertifikasi menjadi semakin penting karena ada banyak tenaga kerja Indonesia yang diselundupkan.
Keutuhan NKRI
Prabowo kembali menekankan soal pentingnya menjaga kepentingan nasional. “Kita harus pertahankan kepentingan nasional kita. Kita harus selalu pada kekuatan nasional kita,” kata Prabowo.
Bagi Prabowo-Hatta, satu hal yang tidak bisa ditawar-tawar adalah soal keutuhan NKRI.
“Tidak satu jengkal pun kita lepas atau kita biarkan lepas. Tidak satu sentimeter pun laut kita diserahkan ke mana pun. Ini semua merupakan kepentingan kita.”
Dua hal yang akan diutamakan Prabowo adalah diplomasi dan persahabatan. Untuk itu, Prabowo kembali mengutip pepatah “Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.” Selain itu Prabowo akan menekankan soal ‘good neighbour policy’ juga menjaga kesantunan sebagai salah satu kepribadian bangsa Indonesia.