KBR, Jakarta - Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono membantah jika medianya disebut alat propoganda. Dia memastikan media miliknya merupakan media cetak resmi. Dia berencana mengomersilkan medianya tersebut. Dirinya mengklaim edisi Obor Rakyat yang sempat beredar merupakan uji coba sebelum mengomersilkan media tersebut. (Baca: Pemred Tabloid Obor Rakyat Resmi Dipolisikan)
“Semua yang sudah beredar itu adalah edisi contoh, kami sedang melakukan tes pasar. Insya allah saya akan melounching secara resmi semua syarat yang dibutuhkan akan segera dipenuhi. Yang sekarang baru beredar seperti kalau kita ingin membentuk gimik marketing, kita ingin mengetes pasar, dan Alhamdulillah responnya mantap. Saya ini berbisnis, ini bisnis, seperti Surya Paloh juga menerbitkan Media Indonesia, apa bedanya. Dana sebesar itu dari ? itu nanti tanya penyidik, iya saya komisaris PTPN, tapi dana saya pribadi sebagian besar untuk modal,” ujarnya kepada wartawan di kantor Bareskrim (23/6).
Sebelumnya Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono dan redakturnya Darmawan Sepriyossa dilaporkan oleh tim advokasi pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dalam laporan itu, Setyardi dan Darmawan Sepriyosa diduga melakukan penyebaran kebencian kepada kudu Jokowi-JK secara terbuka kepada publik melewai Tabloid Obor Rakyat. (Baca: Tabloid “Obor Rakyat” Kampanye Hitam Jokowi Beredar Luas)
Editor: Nanda Hidayat