KBR, Jakarta - Film Rise of the Eco-Warriors bercerita tentang kisah 15 pemuda dari sembilan negara, yang bersatu sebagai “prajurit-lingkungan” (eco-warriors) untuk melawan pembabatan hutan oleh perusahaan minyak sawit dan menyelamatkan orangutan.
Berusia 18-35 tahun, kelimabelas prajurit ini bergerak dalam empat grup dengan misi masing-masing. Sebagian dari mereka bekerjasama dengan suku Dayak menghijaukan hutan. Sebagian lagi mengadakan tur musikal ke sekolah-sekolah untuk menggalang kesadaran.
Beberapa orang mengurus orangutan yang kehilangan tempat tinggalnya. Pasukan yang tersisa menciptakan sistem pengawasan satelit ‘Earthwatchers’, yang berguna melaporkan keberadaan perusahaan minyak sawit ilegal.
Aktivis lingkungan asal Belanda, Willie Smits, membimbing penjelajahan mereka. Sejak 1985 tinggal di Kalimantan, Willie Smits memimpin tim menembus pelosok-pelosok hutan terdalam, di mana perkebunan sawit merajalela melampaui batas hukum.
Dengan petunjuk, sumber daya, dan uang yang amat terbatas, pejuang-pejuang ini harus berpegang teguh pada keberanian dan komitmen mereka untuk menjalankan misi ini.
Mereka mengalami gejolak emosi, melalui berbagai kekecewaan dan rintangan, sekaligus menguji daya tahan mereka sendiri. Dalam proses pembuatannya, Cathy Henkel dan kru-nya pun harus bergulat dengan kondisi hutan yang tidak bersahabat.
Film ini memperlihatkan sosok seorang eco-warrior, seorang manusia yang rela beraksi dan berjuang mencegah bencana global. Bagi mereka, setiap aksi begitu berarti.
Rise of the Eco-Warriors merupakan sekuel dari film ‘TheBurning Season’ (2008), garapan dari sutradara Cathy Henkel. Di ‘The Burning Season’, Cathy Henkel mengangkat isu penyelamatan hutan melalui gerakan penghematan karbon. Film ini populer di kalangan pelajar SMA dan membuat Microsoft menghubungi Henkel untuk melakukan proyek lanjutan. Henkel pun meminta bantuan Willie Smits untuk mewujudkan idenya ini.
Hutan hujan di Indonesia secara massal dihancurkan dan diganti perkebunan kelapa sawit. Minyak sawit merupakan bahan baku kosmetik dan kerap digunakan dalam pengolahan makanan.
Saksikan Rise of the Eco-Warriors gratis pada Jumat, 20 Juni 2014 pukul 19.30 Wib, di Green Radio, Utan Kayu 68H, Jakarta Timur. Pemutaran dilakukan dalam kerjasama dengan Yayasan Gibbon Indonesia dan Sintang Orangutan Center di Kalimantan Barat.
Editor: Antonius Eko