Bagikan:

Prabowo Tanya soal Pemekaran Wilayah, Jokowi: Intinya Pemanfaatan oleh Rakyat

Prabowo sempat merasa tidak jelas dengan jawaban Jokowi.

BERITA

Senin, 09 Jun 2014 23:25 WIB

Prabowo Tanya soal Pemekaran Wilayah, Jokowi: Intinya Pemanfaatan oleh Rakyat

Debat Capres, Joko Widodo-Jusuf Kalla

KBR, Jakarta – Dalam debat capres-cawapres perdana malam ini (9/6), calon presiden Joko Widodo mengaku tak alergi dengan pemekaran wilayah. 


“Tempat yang memang perlu dimekarkan dalam rangka lebih mengembangkan daerah itu, tidak masalah. Jika sudah dimekarkan dan tidak bisa mandiri, maka itu bisa ditarik dan dihapuskan lagi.”


Yang penting, tegas Jokowi, adalah pengawasan. 


“Pemberiannya diperketat, dicek yang betul dan jangan sampai ada lobi-lobi.”


Prabowo mengajukan pertanyaan penajaman untuk jawaban Jokowi tersebut dengan menanyakan soal kriteria yang dipakai untuk menetapkan apakah suatu daerah perlu dimekarkan atau tidak. “Apakah jumlah penduduk? Atau luas wilayah?” tanya Prabowo. 


Begini jawaban Jokowi. 


“Potensi ekonomi yang ada, apakah bisa menopang daerah itu untuk mandiri? Apakah ada pendapatan asli daerah yang bisa menggerakkan ekonomi di sana? Apakah dengan buka daerah baru, rakyat dapat manfaat? Atau hanya elitnya yagn dapat manfaat? Karena banyak hanya elit yang dapatkan manfaat.”


Soal luas wilayah juga jadi pertimbangan. “Jika daerah yang luas hanya dipegang satu bupati, itu akan sangat kurang dalam rangka  melayani rakyat. Tidak akan efektif dan efisien.”


Apa pun pertimbangannya, kata Jokowi, dasar utama adalah manfaat bagi rakyat. 


“Intinya adalah pemanfaatan bagi rakyat, bukan memberikan keuntungan pada elit yang ada.”


Jusuf Kalla sepakat dengan pasangannya, dengan memberikan catatan pengawasan yang penting bagi setiap daerah yang dimekarkan. 


“Jika efeknya jelek, harus bertindak. Kalau perlu, satukan lagi.”

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending