KBR, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus calon presiden Prabowo Subianto sebenarnya sudah tahu jika ada pandangan bermasalah dalam manifesto partainya. Manifesto ini berhubungan dengan rencana pemurnian agama.
Anggota Dewan Pakar Pemenangan Prabowo-Hatta yang juga Ketua DPP Demokrat, Kastorius Sinaga menjelaskan sejak 3 tahun lalu Prabowo sudah minta manifesto itu harus diubah. Namun ternyata sampai Prabowo mencalonkan sebagai capres, itu belum juga diubah.
"Pak Prabowo juga sudah bilang manifesto itu harus diperbaiki 3 tahun lalu," kata Kastorius. Itu dia katakan dalam sebuah di diskusi keberagaman di Menteng Jakarta, Kamis (18/6).
Dia bercerita ketika manifesto itu menjadi bulan-bulanan di media, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo bertemu dengan pengurus PGI. Saat itu Hashim sebagai dewan Pembinan Kristen Indonesia Raya. Pertemuan itu dilakukan 23 Mei lalu.
"Sebenarnya di sana sudah clear. Kata 'pemurnian agama' itu masih ada karena tim tergesa-gesa tanpa mengecek kalimat dan perkalimat di manifesto itu," jelas dia.
Dalam Manifesto Gerindra bidang agama tertulis "Negara dituntut menjaga kemurnian ajaran agama yang diakui negara dari segala bentuk penistaan dan penyelewengan dari ajaran agama." Saat itu, kelompok pro keberagaman menilai Gerindra akan mengancam kebhinekaan di Indonesia.